Netanyahu: Israel Tidak Berniat Menyerang Rakyat Gaza
WASHINGTON , SATUHARAPAN.COM – “Israel tidak memiliki niat untuk menyerang rakyat Gaza, dan malah ingin membantu mereka menumpas “tirani” pemerintahan Hamas, “kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada Fox News, Kamis, (7/8).
“Saya tidak yakin perang telah berakhir,” ujarnya dalam program “Hannity” dari jaringan berita tersebut, sebulan setelah dimulainya serangan Israel yang telah merenggut hampir 2.000 nyawa warga Palestina.
“Saya pikir, kami sudah menurunkan kemampuan (Hamas) secara signifikan,” ujarnya, menambahkan, bahwa masih ada terowongan yang digali Hamas, di bawah perbatasan Gaza-Israel yang belum ditemukan.
“Hal itu tergantung pada apakah mereka ingin melanjutkan perang ini atau tidak. Saya pikir kita harus menemukan solusi damai, jika kita bisa,” tambahnya.
Dia menambahkan,” Kami tidak memiliki niat untuk menyerang rakyat Gaza. Bahkan, kami ingin membantu rakyat Gaza yang menderita di bawah tirani teror ini.”
Dengan jumlah korban yang sangat banyak dari pihak Palestina, hingga menarik kecaman internasional, Netanyahu menggambarkan kematian tersebut sebagai hal yang tidak dapat dihindari dari sebuah pertempuran.
“Tingginya” jumlah korban sangat kejam, tapi itu sesuatu yang tidak disengaja,” ujarnya.
Netanyahu juga memperingatkan Amerika, bahwa “bahaya terbesar yang sedang kita hadapi” adalah kelompok atau negara teroris, yang didukung Iran, dilengkapi dengan roket nuklir dan rudal.
“Lihatlah bahaya yang kita hadapi ketika mereka memiliki roket dan misil,” ujarnya.
“Sekarang, bayangkan seperti apa bahaya yang akan kita hadapi, jika mereka bisa menempatkan hulu ledak nuklir diatas rudal tersebut. Itulah bahaya yang datang dari Iran.”
Militer Israel: Hampir Semua Roket Gaza Buatan Sendiri
“Sebagian besar roket yang ditembakkan dari Hamas ke Israel, selama sebulan terakhir,dibuat di Gaza menggunakan material sipil, “kata seorang pejabat senior militer Israel pada Kamis (7/8).
Daerah pesisir Palestina tersebut, menjadi tempat berlangsungnya konflik selama 28 hari, dengan Israel secara serius menghancurkan kemampuan militer gerakan Islamis di wilayah itu.
Selama berlangsungnya konflik, penguasa de-facto Gaza menembakkan 3.300 roket dan peluru mortir ke Israel, dengan 500 roket di antaranya bisa dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome, menurut keterangan dari militer Israel.
“Sebagian besar dari (roket) yang diluncurkan itu, merupakan hasil rakitan sendiri, hanya sebagian kecil yang merupakan Fjr 5 buatan Iran,” kata pejabat itu kepada para wartawan, yang tidak ingin menyebutkan namanya.
Pembuat roket di Gaza menggunakan “pipa air”, dengan beberapa diameter berbeda untuk bodi roket tersebut, mengisinya dengan bahan peledak yang terbuat dari material-material seperti beberapa produk yang digunakan dalam pertanian, kata pejabat itu.
Hamas memproduksi senjatanya sendiri , setelah Mesir menindak penyelundupan melalui terowongan di daerah Rafah, ke daerah kantung Palestina, kata pejabat itu.
Individu dari luar Gaza dulu, sering mengajarkan penduduk setempat bagaimana membuat senjata, sementara beberapa warga Gaza lainnya pergi ke negara-negara lain di kawasan tersebut, termasuk Suriah dan Iran, untuk memperoleh pengetahuan di lapangan, kata pejabat Israel, memperkirakan sekitar 150 orang di Gaza terlibat langsung dalam memproduksi proyektil. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...