Netanyahu: Negosiasi Dimulai Hari Senin untuk Fase Kedua Gencatan Senjata Gaza

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan memulai negosiasi pada fase kedua gencatan senjata Gaza ketika ia bertemu dengan Utusan Timur Tengah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Steve Witkoff, pada hari hari Senin (3/2) di Washington, kantor Netanyahu mengatakan pada Sabtu (1/2) malam.

Netanyahu dijadwalkan berangkat dari Israel pada hari Minggu (2/2) menuju Washington, di mana ia akan bertemu pekan depan dengan Trump di Gedung Putih untuk membahas Gaza dan para sandera Israel yang ditahan di sana.

Selama pertemuannya dengan Witkoff, Netanyahu akan membahas posisi Israel terkait gencatan senjata, kata kantor perdana menteri. Witkoff kemudian akan berbicara dengan pejabat dari Mesir dan Qatar, yang telah menjadi penengah antara Israel dan Hamas selama 15 bulan terakhir dengan dukungan dari Washington.

Bulan lalu, Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata yang rumit, yang akan dilaksanakan dalam tiga tahap, yang telah menghentikan pertempuran di Gaza. Hamas sejauh ini telah membebaskan 18 sandera sebagai ganti ratusan warga Palestina yang ditahan di penjara dan tempat penahanan Israel.

Ada lebih dari 70 sandera yang masih ditahan di Gaza.

Serangan di Tepi Barat

Tentara Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah menewaskan "sejumlah teroris" dalam tiga serangan udara pada hari sebelumnya di Tepi Barat yang diduduki, di mana para saksi mengatakan operasi besar sedang berlangsung saat fajar.

Selain dua serangan di Jenin, angkatan udara "menyerang dan melenyapkan sel teroris yang sedang dalam perjalanan untuk melakukan serangan teroris yang akan segera terjadi" di Qabatiya, kata militer. Ditambahkannya bahwa salah satu dari mereka yang tewas telah dibebaskan dari tahanan Israel pada tahun 2023 sebagai bagian dari gencatan senjata pertama dalam perang Gaza. Sementara itu, seorang saksi mata menggambarkan kepada AFP pengerahan pasukan Israel yang "besar-besaran" di sekitar Tubas pada Minggu pagi. (Reuters/AFP)

Editor : Sabar Subekti