New York Times Digugat karena Diskriminasi Karyawan Tua
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Surat kabar terkemuka Amerika Serikat, The New York Times, digugat oleh dua orang karyawannya di departemen iklan karena dianggap melakukan diskriminasi terhadap karyawan yang berusia tua dan ras kulit hitam. Gugatan mereka, selain ditujukan kepada perusahaan, juga kepada chief executive dan chief revenue executive perusahaan.
Kedua karyawan itu bernama Ernestine Grant dan Marjorie Walker. Dalam gugatan mereka. Menurut New York Times, mereka mengajukan gugatan pada hari Kamis (28/4) di pengadilan federal di Manhattan. Mereka mengklaim bahwa tempat kerja mereka melakukan "diskriminasi penuh berdasarkan usia, ras dan jenis kelamin."
"Tanpa diketahui dunia pada umumnya, The Times (sebutan untuk New York Times) tidak hanya memiliki pelanggan ideal (muda, kulit putih, kaya), tetapi juga staf yang ideal (muda, kulit putih, tidak terbebani dengan keluarga) untuk menarik pelanggan ideal," kata gugatan mereka.
Kedua penggugat itu adalah perempuan kulit hitam dan berusia 60-an. Grant telah bekerja di koran itu selama 16 tahun dan Walker bekerja delapan tahun.
Kantor berita AFP, mengutip laporan The Times, mengatakan isi gugatan keduanya mengklaim bahwa ketika Meredith Levien -- sekarang menjabat wakil presiden eksekutif dan chief revenue officer, bergabung dengan The Times pada 2013, dia "membuat sangat jelas bahwa dia sedang mencari tenaga kerja yang sangat khusus, yang sepenuhnya dengan 'wajah segar , 'yaitu, karyawan muda tanpa keluarga, dan yang berkulit putih."
Gugatan itu selanjutnya mengatakan bahwa penggugat "telah mengalami diskriminasi dan menderita aksi pembalasan ketika mereka mengeluh tentang diskriminasi tersebut."
terhadap gugatan itu, juru bicara The Times, Eileen Murphy, mengatakan "sepenuhnya tidak berdasar." Dia mengatakan perusahaan bermaksud untuk "melawan dengan penuh semangat di pengadilan."
"Gugatan ini berisi serangkaian daur ulang, serangan keji dan tidak bisa dibenarkan kepada (Presiden & CEO) Mark Thompson dan Meredith Levien. Hal ini juga benar-benar mendistorsi realitas lingkungan kerja di The New York Times, "kata Murphy.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...