Nigeria Krisis, Umat Kristen Dikritik Tak Taat Bayar Pajak
ABUJA, SATUHARAPAN.COM - Seorang pendeta Nigeria, Ifeanyi Okonkwo, mendesak umat Kristen di negara itu agar taat dan jujur membayar pajak serta kewajiban lainnya. Ini dimaksudkan sebagai upaya berkontribusi membawa negara keluar dari resesi ekonomi beberapa tahun terakhir.
Dalam khotbahnya di Gereja Anglikan Ascension, Enugu, Okonkwo pada hari Minggu (9/10), ia mengatakan bahwa Nigeria bisa keluar dari resesi jika warga negara setia dalam membayar pajak dan kewajiban lainnya.
Pendeta itu mengeritik umat Kristen, terutama pengusaha, yang menurutnya sangat sulit secara sukarela membayar pajak.
Okonkwo berkata, "Kristus memerintahkan kita untuk memberikan apa yang menjadi milik Kasar kepada Kaisar; dan memberikan apa yang menjadi milik Allah kepada Tuhan," sebagaimana dilansir dari punchng.com.
"Kristus sendiri membayar kewajiban pajakNya ketika Ia berada di bumi," kata dia.
"Ini untuk menunjukkan bahwa Tuhan mewajibkan setiap individu untuk berkontribusi kepada dana bersama yang digunakan dalam membangun masyarakat dan memberikan pelayanan sosial melalui membayar pajak dan kewajiban lainnya."
Nigeria yang penduduknya mayoritas Muslim, dipandang sebagai salah satu kekuatan baru yang sedang bangkit di Afrika. Namun perekonomian negara itu mengalami krisis sehubungan dengan anjloknya harga minyak.
Penerimaan dari minyak menyumbang 70 persen pendapatan negara itu.
Berbagai perampingan telah diupayakan untuk melakukan penghematan. Termasuk menjual dua dari 10 pesawat presiden. Sementara itu beberapa pesawat presiden lainnya akan diserahkan kepada Angkatan Udara Nigeria untuk meningkatkan operasinya.
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...