Nigeria Perpanjang Status Darurat Boko Haram
NIAMEY, SATUHARAPAN.COM – Nigeria telah memperpanjang status darurat Boko Haram selama tiga bulan di wilayah tenggara Diffa di mana tentara telah berperang melawan militan Boko Haram sejak Februari lalu, kata pihak berwenang pada Rabu (27/5).
“Di sana ada elemen Boko Haram,” kata Wakil Pertama Ketua Parlemen Douda Malam Marthe seperti yang dikutip dari radio pemerintah. “Perpanjangan status darurat adalah suatu keharusan.”
Deklarasi darurat yang didukung oleh parlemen pada Selasa (26/5) juga memberikan kekuatan tambahan termasuk kemampuan pasukan keamanan untuk melakukan penggeledahan rumah di siang atau malam hari.
Nigeria, Chad dan Kamerun sejak Februari membantu tentara Nigeria mengusir Boko Haram dari kota-kota dan wilayah yang telah dikuasai oleh militan tersebut dalam upaya untuk menciptakan sebuah negara Islam garis keras di timur laut Nigeria.
Menteri Dalam Negeri Nigeria Hassoumi Massaoudou mengatakan kepada Majelis Nasional bahwa militan Boko Haram masih ada di Diffa yang berbatasan dengan Nigeria.
“Mereka berada di semak-semak dan di Danau Chad,” kata Massaoudou. “Mereka keluar hanya di malam hari.”
Pihak berwenang mengatakan bahwa keadaan darurat telah diperpanjang setelah serangan kelompok Islam melawan Nigeria.
Meskipun serangan Boko Haram telah melemahkan kelompok tersebut, tapi nampaknya serangan berdarah tersebut masih akan terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Pada 25 April lalu pemberontak menyerang polisi militer Nigeria di Danau Chad dan menewaskan 74 orang, termasuk 32 warga sipil. Pertempuran tersebut juga mengakibatkan 32 orang lainnya hilang.
Konflik enam tahun yang disebabkan oleh Boko Haram telah menewaskan setidaknya 15.000 orang dan membuat lebih dari 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal. (AFP)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...