Prancis Tolak Perjanjian Nuklir Iran
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, Rabu (27/05), mengatakan bahwa Prancis akan menolak perjanjian nuklir dengan Iran jika di dalamnya tidak mengizinkan melakukan inspeksi di situs militer.
“Sebuah perjanjian tidak akan diterima oleh Prancis jika masih belum jelas apakah verifikasi bisa dilakukan di semua fasilitas Iran, termasuk situs militer,” kata Fabius kepada parlemen.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pekan lalu, mengesampingkan inspeksi di situs militer.
Namun Kepala Pengawas Atom PBB, Yukiya Amano, mengatakan kepada AFP, Selasa (26/7), bahwa Iran setuju untuk menerapkan Protokol Tambahan dalam Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT) yang mengizinkan inspeksi mendadak di fasilitas nuklirnya, termasuk di situs militernya jika dibutuhkan.
“Ketika kami menemukan ada inkonsistensi atau ketika kami ragu, kami bisa meminta akses ke lokasi yang tidak diberi tahu sebelumnya dan ini termasuk situs militer,” kata diplomat Jepang tersebut.
Ia menambahkan, perlu ada pertimbangan karena situs ini sensitif, namun International Atomic Energy Agency (IAEA) memiliki hak untuk meminta akses ke semua lokasi, termasuk lokasi militer.
Namun Iran tampaknya memiliki penafsiran berbeda untuk protokol tersebut, seperti halnya pernyataan Khamenei.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan protokol itu mengizinkan beberapa akses namun tidak termasuk inspeksi ke situs militer, untuk melindungi rahasia militer atau ekonomi nasional. (Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Prabowo Sempat Bertemu Larry the Cat di Inggris
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Selain menemui Raja Charles III, Perdana Menteri Keir Starmer, dan pejaba...