NIIS Menjual Benda Arkelogi untuk Biayai Perang
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Konsulat Jenderal Irak di Los Angeles, Amerika Serikat, telah menerima sejumlah benda arkeologi kuno yang sempat dicuri dan diselundupkan ke luar Irak. Benda-benda kuno itu diserahkan oleh warga negara Irak yang tinggal di Amerika Serikat.
Departemen Luar Negeri Irak dalam pernyataan yang dikutip iraqinews.com hari Kamis (6/11) mengatakan konsulat itu akan mengirimkan benda-benda tersebut ke Kedutaan Irak di Washington untuk nantinya dikirim kepada otoritas khusus di Irak.
Sementara itu, di Mosul diberitakan bahwa kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS terus mengambil benda-benda arkeologi kuno di kota tua Mosul, di Provinsi Niniwe, dan menjualnya. Mereka menggunakan uang hasil penjualan untuk membiaya perang.
Sementara itu, Departemen Irak Hak Asasi Manusia Irak mengatakan bahwa organisasi teroris NIIS telah mengambil kontrol atas sejumlah situs arkeologi di kota Mosul, ibu kota Provinsi Nineveh sejak mereka menguasainya pada 10 Juni.
Dalam sebuah pernyataan, departemen itu mengatakan,"Kelompok teroris NIIS melanjutkan perdagangan potongan-potongna benda arkeologi untuk membiayai operasi teroris, setelah mengambil kendali atas banyak situs arkeologi di Mosul."
Disebutkan, "kelompok teroris NIIS juga meledakkan rumah Umayyah Al-Jabbara yang menjabat sebagai konsultan pada zaman Salahuddin. NIIS juga memisahkan perempuan dan anak-anak dari kelompok laki-laki yang terjebak di dekat Danau Thar, setelah mereka merampas semua perhiasan.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...