Penyair Irak Meninggal dalam Pertempuran Menghadapi NIIS
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Dalam pertempuran yang berkecamuk terus- menerus di Irak antara tentara pemerintah dan milisi Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS), berita kematian secara rutin muncul di medai massa. Namun berita kematian Ali Rashm, memperoleh perhatian yang berbeda.
Berita kematiannya mengundang ungkapan bela sungkawa di media sosial dan secara cepat 10.000 orang pengguna bergabung untuk berbagi kesedian.
Ali Rashm adalah seorang penyair muda Irak yang karya-karyanya digemari. Dia yang berusia 26 tahun terbunuh dalam pertempuran melawan jihadis NIIS. Dia bergabung dengan militer secara sukarela empat bulan lalu.
Dia meninggal di rumah sakit setelah mengalami luka parah dalam pertempuran di kota Jurf al-Sakhar, sekitar 60 kilometer barat daya Baghdad, seperti diberitakan media setempat.
"Berita kematian penyair yang karyanya indah dan dihargai ini membuatsedih. Semoga Tuhan memberkati jiwanya dan memberikan kesabaran untuk keluarganya," kata salah satu penggemar di Facebook seperti dikutip Al Arabiya. Yang lain menulis puisi ingatannya: "Mengapa kamu mati? Saya tidak bisa melihat Kamu di dalam peti mati, Kau, dalam usiamu, bagai pohon delima yang bunganya tengah mekar ... "
Penggemar lain melalui Twitter mengungkapkan: "Selamat tinggal Ali Rashm, selamat jalan pahlawan, selamat jalan, Anda orang yang bebas."
Hari Kamis (6/11) majelis seniman Irak menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya dalam sebuah pernyataan resmi . Seorang politisi mengungkapkan bahwa dia seorang "martir heroik ketika dia berjuang untuk negaranya."
Perlawana tentanga pemerintah yang dibantu serangan udara pimpinan Amerika Serikat terhadap NIIS terus berlangsung, namun kelompok yang dicap sebagai teroris ini masih menguasai sejumlah wilyah.
Kantor berita AP melaporkan pada Kamis bahwa di Suriah dan Kurdi hampir 600 militan NIIS meninggal, sebuah kerugian terberat sejak kelompok ini mengambil alih sebagian wilayah Suriah dan Irak dalam serangan musim panas lalu.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...