NIIS Rencana Serbu Fasilitas Nuklir Iran Dibantu Rusia
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) berencana merebut pusat rahasia nuklir Teheran dan mendesak pejuangnya untuk merencanakan perang dengan Iran, surat kabar mingguan The Sunday Times melaporkan, Minggu (5/10).
Kelompok ini mendesak anggotanya membantu mereka mencapai ambisi mereka dalam sebuah manifesto yang diduga ditulis oleh Abdullah Ahmed al-Meshedani, anggota dari kabinet perang NIIS yang beranggota enam orang.
Dalam dokumen, yang telah diperiksa oleh petugas keamanan Barat—dipercaya dokumen autentik—Meshedani menulis bahwa ISIS bertujuan memperoleh senjata nuklir dengan bantuan Rusia. Rusia menawarkan diri mendapatkan akses ke ladang gas di Provinsi Anbar Irak yang dikontrol ISIS sebagai imbalan bantuan Kremlin menyerahkan “Iran dan program nuklirnya dan seluruh rahasianya.”
Manifesto itu mengatakan Moskow juga harus meninggalkan dukungan untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad dan membantu negara-negara Teluk melawan Iran.
Dokumen tersebut juga mencakup 70 rencana yang berbeda untuk meluncurkan kampanye baru pembersihan etnis yang ditujukan untuk mengkonsolidasikan baru Khilafah Islam, melucuti Syiah Iran dari semua kekuatan dan menghancurkan otoritas Syiah di Irak.
Dalam manifesto yang sama, NIIS menganggap Muslim Syiah sebagai pengkhianat dan menuduh mereka “menyesatkan” Islam. Mereka juga menyerukan pembunuhan diplomat Iran, pengusaha, dan guru, serta pemimpin militer Irak, pejabat Syiah dan milisi yang didukung Iran berjuang untuk Pemerintah Irak.
Dokumen tersebut—diyakini menjadi manifesto kebijakan disiapkan bagi anggota senior NIIS—kemungkinan diperoleh pada Maret lalu oleh satuan pasukan khusus Irak dalam serangan di rumah seorang komandan NIIS.
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...