Nilai Ekspor September 2015 Turun 1,55 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada bulan September 2015 menurun 1,55 persen bila dibandingkan dengan bulan Agustus 2015 yaitu dari USD 12,71 miliar menjadi USD 12,52 miliar.
“Penurunan ekspor bulan September 2015 disebabkan oleh menurunnya ekspor migas 5,20 persen dari USD 1,5 miliar menjadi USD 1,4 miliar, demikian juga ekspor nonmigas turun 1,06 persen yaitu dari USD 11,19 miliar menjadi USD 11,07 miliar,” kata Kepala BPS Suryamin dalam Laporan Ekspor Impor September 2015 di kantor BPS Jalan Dr. Sutomo Jakarta Pusat, hari Kamis (15/10).
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada bulan Januari-September 2015 mencapai USD 115,1 miliar atau menurun 13,29 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014.
Lalu jika dibandingkan secara tahun ke tahun (year on year) yaitu pada September 2014, nilai ekspor nonmigas September 2015 mengalami penurunan 12,45 persen. Penurunan juga terjadi pada ekspor migas yaitu sebesar 44,66 persn.
Menurutnya, penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak mentah 5,24 persen menjadi USD 588 juta dan ekspor hasil minyak turun 24,05 persen menjadi USD 107,7 juta. Demikian juga ekspor gas turun 1,69 persen menjadi USD 755,6 juta.
“Demikian juga yang terjadi pada ekspor nonmigas mencapai USD 100,7 miliar atau menurun 7,87 persen.”
Suryamin mengungkapkan penurunan terbesar ekspor nonmigas pada bulan September 2015 terhadap bulan Agustus 2015 terjadi pada mesin-mesin atau pesawat mekanik sebesar USD 98 juta atau 18,8 persen, sedangkan peningkatan terbesar terjai pada perhiasan atau permata sebesar USD 127,4 juta atau 29,49 persen.
Sedangkan ekspor nonmigas menurut negara tujuan utama pada September 2015 yaitu ke AS, Jepang dan Tiongkok masing-masing mencapai USD 1,28 miliar, USD 1,09 miliar dan USD 1,05 miliar.
Dalam ekspor nonmigas pada bulan September 2015, terjadi penurunan 0,14 persen bila dibandingkan dengan Agustus 2015 ke sebagian negara tujuan utama. Misalnya, Korea Selatan turun 15,34 persen yaitu sebesar USD 79,9 juta, Tiongkok turun 5,44 persen yaitu sebesar USD 60,4 juta, Amerika Serikat turun 3,63 persen yaitu sebesar USD 48,2 juta.
Sementara ekspor ke Uni Eropa yang berjumlah 27 negara pada September 2015 mencapai USD 1,21 miliar. Jadi, kata Suryamin, secara keseluruhan total ekspor ke-13 negara tujuan utama turun 0,14 persen.
Sedangkan pada periode Januari-September 2015, Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai USD 11,6 miliar diikuti Tiongkok dengan nilai USD 9,9 miliar dan Jepang dengan nilai USD 9,8 miliar.
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan periode Januari-September 2015 turun 7,57 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2014 dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 11,53 persen. Sedangkan erkspor hasil pertanian naik 0,73 persen.
BPS juga mencatat bahwa Jawa Barat merupakan daerah penghasil ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari-September 2015 senilai USD 19,3 miliar diikuti Kalimantan Timur sebesar USD 14,3 miliar dan Jawa Timur USD 12,8 miliar.
Editor : Eben E. Siadari
Susu Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah studi baru, para peneliti menemukan bahwa konsumsi susu yang tidak...