PBB: Transportasi Laut Relevan untuk Peningkatan Ekonomi
SATUHARAPAN.COM – Transportasi laut yang lancar memiliki relevansi tinggi dalam peningkatan perekonomian, khususnya di negara-negara berkembang yang volume perdagangannya sangat bergantung pada transportasi laut hingga 90 persen.
Laporan dan ulasan yang diterbitkan oleh Badan PBB untuk Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development / UNCTAD), hari Rabu (14/10). Laporan menyebutkan, lambatnya pemulihan ekonomi dunia akibat pertumbuhan tidak merata di negara maju dan perlambatan di negara-negara dalam transisi berkembang berdampak pada lambannya pertumbuhan industri pelayaran.
Review Maritime Transport tahun 2015 yang diterbitkan UNCTAD menggarisbawahi peran transportasi laut dalam agenda pembangunan berkelanjutan internasional yang bisa diterapkan.
Ulasan itu merupakan publikasi utama PBB tentang perdagangan dan pelayaran, yang menyoroti armada dunia, biaya angkutan, lalu lintas pelabuhan, konektivitas maritim, serta hukum dan peraturan yang relevan.
Menurut ulasan itu, pada awal tahun ini, armada pelayaran berjumlah 89.464 kapal, dengan keseluruhan mencapai 1,75 miliar tonase bobot mati. Namun di negara berkembang, terutama di Afrika dan Oseania, mereka membayar 40 sampai 70 persen lebih tinggi ketimbang rata-rata biaya transportasi internasional untuk impor mereka dari negara-negara maju.
Hal ini terutama akibat ketidakseimbangan daerah perdagangan, tertundanya perbaikan pelabuhan dan fasilitasi perdagangan, serta rendahnya volume perdagangan dan konektivitas pengiriman.
Kontainer dari negara berkembang juga meningkat menjadi 71,9 persen, meklanjutkan tren dunia perkembangan secara bertahap.
Ulasann itu juga mengumumkan bahwa Polar Code telah diadopsi oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO) dan berlaku pada 1 Januari 2017. Kode itu mewajibkan keselamatan kapal dan mencegah pencemaran lingkungan di perairan kedua Kutub Utara dan Antartika. (un.org)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...