Normalisasi Sungai, Ahok Janji Beri Ganti Rugi

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Blusukan ke Kelurahan Ulujami, Jakarta Selatan, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bertekad akan melakukan normalisasi sungai dengan memberikan pengganti yang lebih baik kepada warga yang tinggal di bantaran Sungai Pesanggrahan.

“Rata-rata warga setuju akan dilakukan normalisasi di sini meskipun juga ada yang menolak. Saya menjamin ada uang pengganti bagi yang punya sertifikat tanah, dan yang tidak, bisa langsung tinggal dengan lebih baik di rumah susun,” ujar Ahok, hari Kamis (26/1) siang.

Bantaran sungai itu tercatat sudah sering mengalami tanah longsor yang mengancam keselamatan warga.

“Saya tidak mungkin tidak membongkar daerah ini. Ini bukan daerah cadas dan merupakan hulu sungai, jadi rawan sekali terjadi longsor. Sangat berbahaya buat warga,” katanya.

Perihal kemaslahatan warga yang terkena normalisasi sungai, Ahok menyatakan akan menyediakan lahan pekerjaan yang lebih terjamin. Ahok memberikan contoh, ia akan membantu salah satu ibu pedagang gado-gado yang berjualan di depan rumahnya.

“Kalau gado-gado ibu ini enak, nanti bisa jualan di lapak usaha yang disediakan atau di sekitar rumah susun. Dijamin pelanggan lebih banyak, bisa jauh lebih laku nanti,” ujar Ahok.

Ahok mengungkapkan akan tetap merelokasi warga apabila memang sudah terbukti bahwa kawasan itu membutuhkan normalisasi.

“Meskipun di sini tidak banjir, tapi tetap harus diselidiki lebih lanjut apa benar dibutuhkan normalisasi. Jika iya, maka akan saya beton dengan tidak sungkan bilang bahwa akan dibongkar,” ujar Ahok.

Dalam blusukannya hari ini selain mengunjungi warga bantaran kali, Ahok juga mengunjungi warga-warga yang sakit dan menampung aspirasi warga seperti masih sulitnya mendapatkan fasilitas BPJS, RPTRA. Tim sukses Ahok juga membagi-bagikan buku tentang biografi Ahok yang baru-baru ini diluncurkan, yakni A Man Called Ahok. Ahok juga sempat mencicipi jamuan teh hangat dari salah satu warga guna memulai semangat paginya hari ini.

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum