NU Minta Jokowi Tetapkan 22 Oktober Hari Santri
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam pidatonya pada Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama atau Munas-Konbes NU 2014 di Jakarta, (1/11) mengusulkan agar Presiden Joko Widodo menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri.
"Akan lebih pas jika Hari Santri ditetapkan pada tanggal 22 Oktober," kata Said pada perhelatan yang diadakan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat itu.
Menurutnya, tanggal 22 Oktober juga adalah hari ketika di tahun 1945 Handrotussyeh Kh. Hasim Asy'ari Rois Akbar PBNU menetapkan resolusi jihad yang bertujuan mengerakan kaum Muslimin berjihad melawan tentara sekutu.
"Peristiwa historis ini kemudian dikenal sebagai Hari Pahlawan 10 November 1945," kata dia.
Pada saat kampanye Pilpres lalu Presiden Joko Widodo menjanjikan akan mengabadikan 1 Muharram menjadi hari santri nasional. Hal itu, kata Jokowi, untuk mengingat jasa-jasa para santri yang turut memperjuangkan kemerdekaan RI.
PBNU Wajib Lapor Kepada Banom
Sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU KH. Said Aqil Siroj mengatakan wajib melaporkan berbagai program dan kegiatan yang telah dilakukan oleh Badan Otonom (Banom), lembaga atau lajnah yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan PBNU untuk melakukan khidmat kepada masyarakat.
"Ya, catatan kegiatan ini adalah semacam progress report periode antara Munas NU di Kepak Cirebon pada bulan Sepetember 2012 dan Munas NU yang berlangsung sekarang ini," kata dia.
Selain itu, untuk kegiatan bidang pendidikan, lewat kerja sama dengan berbagai lembaga Internasional PBNU berhasil mengirim sejumlah mahasiswa ke beberapa negara seperti Australia 10, mahasiswa, ke Amerika Serikat 5 mahasiswa, serta puluhan mahasiswa ke Mesir dan negara-negara lainya.
"Semua mahasiswa itu, berkat perjuangan PBNU mendapatkan beasiswa gratis untuk belajar sampai mendapatkan apa yang dicita-citakannya. PBNU bahkan telah memberikan beasiswa gratis kepada 40 mahasiswa dari Pattani Thailand, serta 20 mahasiswa asal Afghanistan untuk belajar di Indonesia," katanya.
Editor: Eben Ezer Siadari
Bangladesh Minta Interpol Bantu Tangkap Mantan PM Sheikh Has...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan khusus di Bangladesh pada hari Selasa (12/11) meminta organ...