Nurdin: Ketua Fraksi Golkar Diputuskan Lewat Rapat Harian Terbatas

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali, Nurdin Halid, mengaku untuk Ketua Fraksi Golkar dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah diputuskan lewat rapat harian terbatas Partai Golkar.

"Ketua Fraksi Golkar dan Ketua DPR sudah diputuskan lewat rapat harian terbatas. Jadi bukan (berdasarkan) keputusan Setya Novanto atau Setnov, ya," kata Nurdin Halid, saat dihubungi wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Jumat (8/1).

Selain itu, kata Nurdin, surat penunjukan tersebut belum disahkan di Rapat Paripurna. "Ya, belum disahkan di Rapat Paripurna. Baru disahkan nanti tanggal 11 Januari. Karena fraksi itu sebetulnya hanya pemberitahuan kepada DPR, karena fraksi merupakan kepanjangan tangan partai, bukan alat kelengkapan dewan (AKD)," kata dia.

Dengan demikian, kata Nurdin, pergantian Sekretaris Fraksi Golkar dan Bendahara Fraksi Golkar bukan dilakukan oleh Setya Novanto. "Itu oleh DPP Partai Golkar," kata dia.

"Setnov belum melakukan perombakan. Fraksi itu semuanya diputuskan oleh DPP. Bukan oleh Setnov," dia menambahkan.

SK perombakan, menurut Nurdin, dari DPP Golkar. "Bukan lagi sekadar sepengetahuan, namun SK-nya memang dari DPP kok. SK ditandatangani oleh ketua umum dan sekjen, bukan hanya diketahui lagi," kata dia.

Nurdin berpendapat tidak ada bersih-bersih loyalis Ade Komarudin.

"Siapa bilang pembersihan? Itu biasa. Itu Azis Syamsuddin dari Ketua Komisi jadi Sekretaris Fraksi. Bambang Soesatyo dari Sekretaris Fraksi nanti akan jadi Ketua Komisi. Dirotasi saja," kata dia.

"Nanti AKD keseluruhan akan dirotasi. Di fraksi dan komisi. DPP mempertimbangkannya berdasarkan kepentingan dan kebutuhan bangsa dan negara, kepentingan masyarakat, serta situasi kondisi yang dihadapi," dia menambahkan.

Nurdin kembali menegaskan, yang menentukan ketua fraksi adalah DPP Golkar. "Karena Fraksi bukan AKD. Fraksi itu kepanjangan tangan partai. Hanya, Bambang Soesatyo belum disampaikan, karena sedang berlibur," katanya.

Editor : Sotyati