Nusa Dua Tutup Pantai Waterblow karena Gelombang Tinggi
BADUNG, SATUHARAPAN.COM – Objek wisata Pantai Waterblow, yang terletak di kawasan the Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali ditutup sementara, akibat gelombang tinggi yang terjadi di perairan pantai dengan pesona deburan ombak yang menabrak batu karang tersebut.
"Kami terus memantau perkembangan situasi ombak di pantai ini. Bisa menggunakan sistem buka-tutup, jika aman kami buka. Namun, karena hari ini ombaknya besar ya kami tutup dari wisatawan dulu," kata Kepala Divisi Operasi Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Made Pariwijaya, di Nusa Dua, Jumat (20/7).
Made Pariwijaya mengatakan, pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan pihak BMKG untuk mengetahui perkembangan dan potensi tinggi gelombang di perairan setempat.
"Ini semua kami lakukan demi keselamatan pengunjung Pantai Waterblow. Karena hembusan ombak yang tinggi dan terus terjadi sangat membahayakan wisatawan," katanya.
Embusan ombak yang menabrak batuan karang di kawasan Pantai Waterblow, memang tampak terus terjadi dan deburannya mencapai sekitar lima meter.
Embusan ombak tersebut, juga sesekali mencapai gapura pintu masuk pantai yang berjarak sekitar 15 meter dari bibir batuan karang sehingg,a sesekali membasahi tubuh wisatawan yang menyaksikan deburan ombak tersebut dari jarak jauh.
Sejumlah petugas keamanan juga disiagakan di kawasan pantai tersebut, untuk menjaga dan memperingatkan pengunjung agar tidak ada yang nekad mendekat ke sekitar bibir batu karang.
Tak hanya itu, pengelola kawasan wisata tersebut juga memasang portal dan rambu larangan masuk di akses jalan menuju kawasan tepi karang yang biasanya selalu dipadati oleh wisatawan dari berbagai negara.
Kepala Satpam ITDC I Gusti Putu Arsana, mengatakan, pihaknya terus melakukan penjagaan di garpura masuk pantai dan sejumlah 'jalan tikus' menuju bibir batu karang, untuk mencegah wisatawan menerobos ke pinggir pantai.
"Jadi penjagaan ini kami lakukan untuk menjaga agar tidak terjadi korban. Memang beberapa hari terakhir ini ombak sangat kencang dan tinggi sehingga kami khawatir akan membahayakan wisatawan kami," kata Putu Arsana. (Antaranews.com)
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...