Obama Bertemu Castro Akhir Pekan Ini di Panama
PANAMA CITY, SATUHARAPAN.COM – Presiden Barack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro akan bertemu akhir pekan ini untuk pertama kalinya sejak kedua negara memulai membangun kembali hubungan diplomatik, menurut keterangan pejabat Gedung Putih, Selasa (7/4).
Presiden Obama dan Castro diharapkan bertemu saat menghadiri KTT Amerika di Panama Jumat-Sabtu ini (10-11 April). Pertemuan itu diangap akan menjadi panggung bagi normalisasi hubungan historis yang diumumka Desember lalu oleh kedua pemimpin negara, setelah lebih dari setengah abad berada dalam hubungan yang buruk.
"Saya yakin Presiden Obama akan berinteraksi dengan Presiden Castro pada acara KTT," kata Ben Rhodes, wakil penasehat keamanan nasional AS, sebagaimana dikutip oleh The Wall Street Journal.
Kendati bertemu, Rhodes mengatakan tidak ada pertemuan bilateral resmi antara mereka. Pertemuan itu nantinya akan lebih sebagai diskusi informal yang berlangsung di sela-sela KTT selama dua hari tersebut.
Obama akan tiba di Panama pada hari Kamis setelah menghadiri pertemuan para pemimpin Amerika di Jamaika. Sedangkan acara puncak akan digelar Jumat dan Sabtu.
Walaupun penting, pertemuan antara kedua pemimpin tersebut bukan yang pertama. Pada tahun 2013, Obama dan Castro bersalaman pada upacara mengenang mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela.
Bertahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2000, Presiden Bill Clinton saling berjabat tangan dengan Fidel Castro, yang saat itu presiden Kuba dan merupakan kakak dari Raul Castro pada Sidang Umum PBB.
Desember lalu Obama dan Castro secara bersamaan mengumumkan bahwa AS dan Kuba akan memulai proses normalisasi hubungan, termasuk dengan mendirikan kembali kedutaan besar mereka. Bulan itu juga keduanya berbicara di telepon tentang rencana tersebut.
Meskipun normalisasi hubungan ditentang oleh banyak anggota parlemen AS, para pejabat Kuba dan AS telah mengadakan tiga putaran pembicaraan di Havana dan Washington, tapi belum mencapai keputusan untuk pembukaan kembali kedutaan.
Kuba terutama menginginkan pemerintahan Obama untuk menghapus Kuba dari daftar hitam negara yang mendukung terorisme, langkah yang sedang dikaji oleh Washington tetapi belum selesai. Para pejabat pemerintah telah mengindikasikan bahwa mereka berharap penghapusan ini akan selesai tahun ini, mungkin segera setelah KTT Panama.
"Saya tidak mengantisipasi akan ada peresmian pembukaan kedutaan" sebelum KTT, kata Rhodes. Ia berharap masalah ini menjadi topik diskusi antara Obama dan Castro.
KTT diselenggarakan oleh Organisasi Negara-negara Amerika, (Organization of American States) yang memilih untuk mengecualikan Kuba pada 1962. Mereka mengundang negara kepulauan itu untuk kembali bergabung pada tahun 2009, namun Havana menolaknya, hingga tahun ini mereka bersedia ikut lagi.
Baca Juga:
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...