Obama dan Michelle Hadiri Upacara Belasungkawa Boston.
BOSTON, SATUHARAPAN.COM - “ Boston akan berlari lagi” begitu dikatakan presiden Barak Obama pada pidatonya dalam upacara penghormatan terakhir untuk korban bom Boston di gereja Katedral Holy Cross. Hadir sekitar lebih dari 2000 orang pada Kamis, 18 April 2013.
Pesan Obama atas peristiwa itu juga disampaikan oleh walikota Thomas Menino dan gubernur Deval Patrick.
Menino mengatakan, “tidak ada yang dapat menjatuhkan kita karena kita saling bergandengan satu sama lain. “Meskipun asap mengepul di udara dan darah berceceran serta air mata, kita tetap menjadi pemenang atas kebencian.”
Tiga orang tewas dan 170 lainnya terluka, beberapa terluka parah akibat bom meledak di dekat garis finish Senin silam.
Obama memberikan pidatonya beberapa jam sebelum pihak FBI mempublikasikan foto dan video dari dua tersangka serta meminta bantuan masyarakat untuk mengidentifikasikan tersangka.
Ditengah keadaan yang bergejolak presiden berjanji untuk melacak orang yang bertanggungjawab atas tragedi Boston serta memuji ketegaran Boston.
“Tekad bulat akan menjadi teguran terbesar bagi siapapun yang melakukan tindakan anarki ini,” Lanjut Obama.
Pernyataan Obama menggarisbawahi kenyataan pahit yang sangat membekas bagi rakyat Amerika. Meskipun demikian penyelidikan terus dilakukan terhadap kedua tersangka yang motifnya belum jelas.
Menurut Obama pemboman yang telah terjadi terkait dengan bencana dan masalah politk. Seperti surat yang ditujukan untuk pejabat negara termasuk dirinya sendiri, dimana ditemukan kandungan beracun yang menimbulkan wacana keterkaitan dengan teror 11 september 2001.
Presiden juga gagal pada kasus senjata baru di Senat yang kemudian muncul berita ledakan pabrik pupuk yang menghancurkan sebuah kota kecil di Texas.
Dalam pidatonya kali ini Obama tidak secara eksplisit mengatakan bahwa itu adalah tindakan teror seperti pada pidato sebelumnya di Gedung Putih. Tetapi kali ini Obama terlihat sedikit menahan diri dengan menyebut tersangka sebagai “kelompok kecil individu”.
Hadir juga Mitt Romney, beberapa pejabat negara, Sens Elizabeth Warren,William Cowan, Vicki Kennedy dan Ted Kennedy.
Presiden Obama mengungkapkan pengalaman pribadinya di kota Boston dulu waktu ia masih sebagai siswa di Harvard Low School. Boston juga sempat menjadi tuan rumah pada Konvensi Nasional Partai Demokrat tahun 2004 dimana Obama menjadi pembicara.
Obama yang didampingi istri tercinta Michelle Obama duduk di sebelah Gubernur Patrick. “kita menderita kerugian dan melakukan pemulihan, kita akan bangkit dan bertahan tanpa rasa takut.” ujar Patrick.
Upacara pada hari Kamis tersebut dihadiri oleh sejumlah besar simpatisan agama mulai dari Kristen Protestan, Ortodoks Yahudi, Muslim, Katolik Ortodoks Yunani dan kardinal Sean O’Malley kepala Gereja Katolik Roma di Boston.
Acara yang terbuka untuk umum itu dijaga ketat oleh petugas keamanan dan ruas jalan sekitar sementara ditutup.
”Saya pikir hal ini sangat penting bahwa kita turut serta mendukung mereka yang kerkena dampak bom. Terkadang kita berpikir tidak dapat berbuat apa-apa tapi ini merupakan hal kecil yang dapat kita lakukan,” kata Beth Anne Stevenson, seorang perawat di rumah sakit Boston Medical Centre.
”Saya datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada para korban," ujar Ricky salah seorang simpatisan dari Cambridge setelah berusaha keras masuk ke dalam area upacara.
Dan setelah 90 menit upacara berlangsung, Warren mengajak warga Boston untuk tetap tidak takut. ”Kita tetap waspada tetapi tidak boleh takut.”
Obama sempat bertemu muka dengan keluarga korban tewas, Krystle Campbell (29 th). Keluarga presiden juga mengunjungi para korban yang dirawat di rumah sakit umum Massachusets dan berterimakasih kepada para relawan yang ikut membantu korban.
Sementara di tempat lain wanita nomor satu Amerika Michelle Obama juga menyempatkan diri untuk mengunjungi para korban beserta denga staff rumah sakit di rumah sakit anak-anak Boston dan rumah sakit Brigham dan Women’s Hospital.
Memang sebelumnya Obama telah menunjukan kepeduliannya sebagai seorang kepala negara ketika ia menyatakan turut berduka sekaligus bertemu langsung dengan para keluarga korban peristiwa penembakan di Newtown dan korban-korban lain dalam peristiwa di Connecticut, Tucson, Arizona, Aurora, Colorado dan Fort Hood, Texas. Begitu juga dengan warga New York dan New Jersey akibat badai Tornado menghantam.
Editor : Yan Chrisna
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...