Obama Desak Negara Arab Bentuk Pemerintahan Inklusif
DUBAI, SATUHARAPAN.COM – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, hari Senin (8/2), mendesak agar negara-negara Arab membentuk pemerintahan inklusif guna memastikan keamanan di wilayah yang diguncang gejolak.
“Saat pemerintah benar-benar melayani warga mereka, pendidikan mereka, keterampilan, dan kesehatan serta hak asasi universial mereka dijunjung, negara akan menjadi lebih damai, lebih makmur dan lebih sukses,” kata Obama di hari pembukaan World Government Summit (WGS) di Dubai.
“Seperti yang kami lihat dalam kekacauan di Timur Tengah dan Afrika Utara, ketika pemerintah tidak menjunjung hak warga mereka, hal tersebut bisa menjadi penyebab ketidakstabilan dan perselisihan,” katanya dalam sebuah pidato di konferensi tersebut.
Obama mengingat kembali diskusi dengan pemimpin enam kerajaan Teluk Arab di Camp David tahun lalu tentang bagaimana “keamanan yang sejati dan bertahan lama memerlukan pemerintahan inklusif yang melayani semua warga negara.”
Sejumlah negara Timur Tengah dan Afrika Utara telah diguncang oleh gelombang pemberontakan menuntut reformasi yang dimulai di Tunisia dan memicu Arab Spring pada 2011.
Beberapa pemberontakan tersebut, seperti di Suriah, Libya dan Yaman, berubah menjadi perang saudara yang mendorong munculnya ekstremis seperti kelompok ISIS serta eksodus jutaan pengungsi ke Eropa.
Presiden World Bank Group (WBG), Jim Yong Kim, mendesak para pemimpin untuk “membentuk pemerintahan inklusif.”
“Pemerintahan yang baik adalah dasar dari semua pembangunan,” kata Kim kepada partisipan. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...