Obama Gelar Buka Puasa Bersama di Gedung Putih
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Pada Bulan Suci Ramadan ini, Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, Senin (22/6), mengatakan bahwa AS bersatu menolak sasaran kelompok agama atau etnis.
Obama mengundang warga Muslim Amerika di Gedung Putih untuk berbuka puasa bersama setelah menahan lapar dan dahaga dari fajar hingga matahari terbenam.
"Kami menegaskan, apa pun iman kita, kita semua satu keluarga," kata Obama saat jamuan makan malam di East Room. Undangan tersebut dihadiri sekitar 40 anggota komunitas diplomatik dan beberapa anggota Kongres.
Presiden ke-44 itu juga menyambut Samantha Elauf, seorang Muslim Amerika yang pernah mengajukan haknya untuk menggunakan jilbab ke Mahkamah Agung setempat. Pada 2008 lalu, saat berumur 17 tahun, Elauf pernah ditolak untuk bekerja di toko Abercrombie Kids di Tulsa, Oklahoma, saat ia hendak wawancara dengan menggunakan jilbab.
"Ia (Elauf) berjuang mempertahankan haknya mengenakan jilbab, sebagaimana kesempatan yang sama seperti orang lain," kata Obama. "Ia mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung – suatu hal yang tidak pernah saya lakukan di usianya - dan Elauf menang," ujar Presiden berkulit hitam pertama di AS tersebut.
Obama kemudan menyinggung tiga pemuda Muslim yang meninggal pada 10 Februari lalu di Chapel Hill, Carolina Utara, dan sembilan anggota gereja kulit hitam yang kehilangan nyawa pekan lalu di Charleston, Carolina Selatan.
"Sebagai orang Amerika, kita bersikeras bahwa tidak ada yang harus menjadi target karena identitas mereka, siapa yang mereka cintai, dan cara mereka menyembah," kata Obama. "Kami bersatu melawan perbuatan kebencian," ia melanjutkan, seperti dilansir seattlepi.com.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...