Obama: Kekerasan Bermotif Agama Tidak Punya Tempat di AS
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Presiden Barack Obama pada Senin (14/4) memperingatkan bahwa kekerasan bermotif agama tidak memiliki tempat di tengah masyarakat Amerika Serikat setelah seorang pria bersenjata membunuh tiga orang di sebuah rumah pensiun dan pusat agama Yahudi.
“Tidak seorang pun perlu mengkhawatirkan keamanan mereka ketika berkumpul dengan saudara seiman mereka. Tidak seorang pun perlu merasa takut mengenai keselamatan mereka ketika pergi beribadah,” ujar Obama di Gedung Putih, sehari setelah insiden penembakan di Kansas. Obama memberikan pidato dalam acara Easter Prayer Breakfast di Gedung Putih.
Obama mengatakan penembakan tersebut merupakan insiden yang sangat tragis karena terjadi ketika para umat Yahudi bersiap untuk merayakan Paskah Yahudi dan umat Kristen merayakan Minggu Palma.
Ia mengatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat akan memberikan bantuan apa pun yang diperlukan guna membantu kelompok yang menjadi korban tersebut. Pengamanan terhadap sinagoge dan berbagai tempat keagamaan lainnya juga ditingkatkan.
“Sebagai warga Amerika Serikat kita harus bersatu melawan kekerasan yang mengerikan seperti ini, yang tidak memiliki tempat di tengah masyarakat kita,” ujar Obama.
Tersangka penembakan Frazier Glenn Cross, yang kini ditahan, merupakan mantan pemimpin Ku Klux Klan dan memiliki sejarah anti-Semitisme, ungkap Southern Poverty Law Center (SPLC), badan yang mendata kelompok-kelompok penebar kebencian.
Tersangka terdengar berteriak “Hail Hitler” ketika polisi mengawalnya pergi di sebuah sekolah dasar, lapor afiliansi televisi lokal NBC, KSHB pada Minggu.
PM Netanyahu Kecam Penembakan di Kansas
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada Senin mengecam pembunuh tiga orang di Lembaga Yahudi AS, mengatakan mereka jenuh pada serangan anti-Semit.
“Kami mengecam pembunuhan itu, yang menurut semua tanda-tandanya dilakukan terkait kebencian terhadap orang-orang Yahudi,” kata sebuah pernyataan dari kantornya, yang menambahkan bahwa Netanyahu mengirim ucapan belasungkawa kepada para keluarga korban.
“Negara Israel, bersama dengan semua orang beradab, berkomitmen untuk memerangi konflik ini,” kata Netanyahu.
Seorang pria bersenjata menewaskan tiga orang pada Minggu di sebuah pusat komunitas dan komunitas pensiun Yahudi di Kansas, mengakibatkan kecaman dan kekhawatiran secara luas pada malam perayaan Paskah Yahudi yang berlangsung selama sepekan, yang dimulai saat matahari terbenam pada Senin.
Presiden Barack Obama mengecam penembakan “mengerikan” itu dan berjanji akan “mendukung penuh” pemerintah federal dan masyarakat dalam penyelidikan kasus itu. (AFP)
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...