Obama Kutuk Pembom Arena Boston Marathon, Ketiga Korban Meninggal Teridentifikasi
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengutuk pemboman yang terjadi di Arena Boston Marathon sebagai aksi teroris. Obama merencanakan akan membahas mengenai pelayanan untuk para korban pada Kamis pagi (18/4).
Obama mengatakan serangan itu "keji dan pengecut". Tapi ia menekankan sampai saat ini belum diketahui apakah aksi itu dilakukan organisasi domestik ataukah organisasi luar negeri. Juga belum diketahui apa motif dari si individu yang bertanggung jawab. "Pada titik ini segala sesuatu adalah spekulasi. Memang ini akan memakan waktu, tapi kami akan menemukan siapa yang merugikan warga kami dan membawanya ke pengadilan," kata Obama seperti dikutip BBC News.
Ketiga korban yang meninggal teridentifikasi sebagai Martin Richard, Krystle Campbell, dan seorang mahasiswa warga negara Cina. Martin Richard adalah seorang anak berumur delapan tahun, yang berasal dari daerah Dorchester Boston. Saat ledakan, ia sedang berada di garis finish bersama dengan ibu dan adiknya. Saat ini keduanya sedang terluka parah. “Mereka sedang mencari teman-temannya dikerumunan, ketika bom menghantam,” kata anggota Kongres, Stephen Lynch. Lynch adalah teman dari keluarga Richard. Dikabarkan juga pada Selasa (16/4) bunga dan sumbangan lain telah diletakkan di luar rumah keluarga Richard.
Korban kedua, Krystle Campbell, adalah seorang manajer restoran berumur 29 tahun. Ayahnya merilis pernyataan yang mengatakan keluarga sangat terpukul. Sedangkan korban ketiga adalah seorang seorang mahasiswa program pascasarjana. Ini dikatakan oleh Boston University dalam sebuah pernyataan pada Selasa (16/4), tanpa mengurangi rasa hormat karena izin publikasi dari keluarga masih tertunda. Konsulat China di New York, menegaskan bahwa mahasiswa yang meninggal adalah warga negara Cina. Dikabarkan, mahasiswa itu menonton perlombaan dekat garis finish bersama tiga temannya. Ketiganya memang terluka, namun saat ini dalam kondisi stabil di rumah sakit, Boston University menambahkan.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...