Obama Makin Sering Puji-puji PM India
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, semakin sering memuji-muji Perdana Menteri India, Narendra Modi. Yang terbaru, Obama memuji Modi di depan pengusaha-pengusaha India di Washington, berkat upayanya yang oleh Obama dinilai berhasil menggerakkan inersia birokrasi di negara berpenduduk kedua terbesar dunia tersebut.
Ini adalah pujian lanjut, setelah sebelumnya, Obama menyanjung Modi sebagai 'man in action.'
“Modi telah membuat saya terkesan sejauh ini akan keinginannya untuk menghalau inersia birokrasi di India,” tutur dia di hadapan para pebisnis India dalam sebuah pertemuan para pebisnis di Washington, hari Kamis (4/12), sebagaimana dilansir oleh Press Trust India.
Obama mengatakan upaya yang dilakukan oleh Modi merupakan proyek jangka panjang dan karena itu ia masih ingin melihat lebih lanjut kesuksesannya di masa mendatang.
Bulan lalu di Myanmar di sela-sela pertemuan East Asia Summit, Obama bertemu secara singkat dengan Modi dan menyebutnya sebagai man in action.
Sekembalinya dari kunjungan 10 hari di kawasan Asia Pasifik yang membawanya ke Beijing, Myamnar dan Australia, Obama mengumumkan bahwa ia menerima dan akan menghadiri undangan PM India untuk menjadi pemimpin tamu dalam Hari Parade Republik di New Delhi, 26 Januari tahun depan.
Dalam ceramahnya di depan para pebisnis India tersebut, Obama mengatakan dalam enam tahun terakhir AS membuka lapangan kerja lebih banyak dibandingkan dengan lapangan kerja di seluruh negara-negara Eropa, Jepang dan negara-negara maju lainnya.
Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi di negara-negara emerging market lebih lambat dari yang diperkirakan.
“Secara keseluruhan, masyarakat global masih terus mengharapkan kepemimpinan ekonomi AS. Kita membutuhkan mesin-mesin lain untuk menarik pertumbuhan ekonomi global bersama-sama dan kami menjalankan kebijakan dan konsultasi diplomatik untuk mendorong hal itu.”
Narendra kini menjadi salah satu pemimpin negara dunia ketiga yang populer. Dalam jajak pendapat Person of the Year majalah Time, namanya berada di urutan teratas.
Sampai tahun lalu, Narendra Modi sebagai pemimpin oposisi India masih termasuk dalam blacklist AS yang tidak diperbolehkan memasuki negara tersebut. Namun, saat-saat menjelang Pemilu, di saat elektabilitas Modi meningkat dan kemenangannya tak terhindarkan lagi, AS melunakkan sikapnya terhadap Modi.
Editor : Eben Ezer Siadari
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...