Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 08:55 WIB | Jumat, 06 Desember 2013

Obama: Mandela Adalah Milik Abad Ini

Nelson Mandela saat di penjara. Ia dihukum penjara pada 1962-1990. (Foto: newsone.com)

WASHINTON, SATUHARAPAN.COM -  Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan bahwa Nelson Mandela adalah pemimpin Afrika Selatan yang mencapai lebih dari yang bisa dicapai pria mana pun."

"Kita kehilangan salah satu manusia paling berpengaruh, berani dan mendalam, di mana setiap dari kita berbagi waktu dengannya," kata Obama terkait meninggalnya mantan presiden dan pejuang Afrika Selatan, Nelson Mandela.

"Dia tidak lagi milik kita, dia milik abad ini... Komitmennya untuk mentransfer kekuasaan secara damai dengan orang-orang yang memenjarakan dia memberi contoh bahwa semua umat manusia harus bercita-cita untuk perdamaian," kata Obama.

"Saya salah satu dari jutaan orang yang tak terhitung jumlahnya yang menarik inspirasi dari kehidupan Nelson Mandela," kata Obama melanjutkan.

Dia juga mengutip protes melawan apartheid sebagai salah satu tindakan politik pertamanya: "Saya tidak bisa sepenuhnya membayangkan hidup saya sendiri tanpa contoh yang ditunjukkan oleh Nelson Mandela."

Obama melanjutkan, "Kami mungkin tidak akan melihat orang-orang seperti Nelson Mandela lagi."

Mandela adalah presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Dia meninggal hari Kamis (5/12) pada usia 95, setelah perjuangan panjang melawan infeksi paru-paru. Penyakit ini diperkirakan terkait dengan masalah kesehatan selama 27 tahun di penjara pulau Ruben Island.

Obama bertemu dengan mantan presiden Afrika Selatan itu awal tahun ini, ketika dia mengunjungi negara itu. Namun,  ketika itu Mandela dirawat di rumah sakit, dan Obama bertemu dengan beberapa anggota keluarga Mandela, serta berbicara melalui telepon dengan istrinya, Graça Machel.

Ucapan Duka Indonesia

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyampaikan rasa duka cita yang sangat mendalam atas wafatnya mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela pada usia 95 tahun karena sakit, demikian keterangan Kementerian Luar Negeri yang diterima Antara Jumat pagi.

“Kita semua merasakan duka yang sangat mendalam atas wafatnya seorang tokoh dan pejuang yang secara teguh dan prinsipil menentang kebijakan apartheid yang keji; seorang tokoh yang menjadi inspirasi di seluruh pelosok dunia, khususnya negara berkembang, untuk menantang rasisme kolonialisme dan berbagai bentuk ketidakadilan lainnya,” kata Marty.

Sebelumnya Presiden Afsel Jacob Zuma menjelaskan Nelson Mandela meninggal dunia di kediamannya di Johannesburg pada Kamis (5/12), setelah sebelumnya mengalami sakit infeksi paru-paru.

Mandela yang merupakan presiden kulit hitam pertama dan ikon antiapartheid di negara itu bangkit dikenang sebagai tokoh yang mampu bangkit dari masa tahanan 27 tahun di penjara dan memimpin Afrika Selatan dalam perang berdarah menuju demokrasi.

Ucapan Duka Australia

Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada Jumat memuji Nelson Mandela sebagai “tokoh besar sejati”, setelah tokoh anti-apartheid itu tutup usia dalam umur 95 tahun di Afrika Selatan, Kamis.

“Nelson Mandela adalah sosok agung dari Afrika yang tidak bisa dimungkiri adalah sosok besar dari abad lalu,” kata Abbott kepada radio Fairfax dengan menyebut Mandela sebagai Bapak Modern Afrika Selatan.

“Tokoh besar sejati,” katanya.

“Meskipun saya tidak pernah bertemu dengannya, saya membaca buku `Jalan Panjang Menuju Kebebasan` dan saya kira kesan yang kita peroleh dari Nelson Mandela adalah ia seseorang yang menderita tetapi tidak terpuruk melainkan menjadi terhormat melalui penderitaannya.”

Mandela, yang terpilih sebagai Presiden Afrika Selatan pertama dari ras kulit hitam setelah hampir tiga dasawarsa mendekam di dalam penjara, menjalani perawatan di rumahnya di Johannesburg sejak September karena infeksi paru-paru yang dideritanya.

Sebelumnya ia menjalani rawat inap selama tiga bulan di rumah sakit dalam keadaan kritis.

Kesehatannya memburuk dan ia meninggal akibat komplikasi infeksi paru-paru, dengan dikelilingi sanak keluarganya.(huffingtonpost.com/Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home