Obama: Mandela Seorang Berjiwa Besar
JOHANESBURG, SATUHARAPAN.COM - President Amerika Serikat, Barack Obama mengatakan bahwa Nelson Mandela seorang berjiwa besar (great soul) yang membuat Afrika Selatan dan dunia berterima kasih kepadanya. Penghormatan kali ini telah menghapus keragu-raguan itu.
Obama hadir di tengah sejumlah kepala negara dan mantan kepala negara serta pemimpin dunia dalam acara penghormatan bagi Mandela di Soweto, Afrika Selatan, Selasa (10/12). Pada bulan Juni Obama mengunjungi Afsel, namun gagal bertemu Mandela karena sakit.
Obama menyebut Mandela “great soul”, sebutan yang sama pernah diberikan kepada Mohandas Karamchand Gandhi (1869 -1948), bapak bangsa India yang berjuang untuk kemerdekaan negaranya dengan cara non kekerasan. Gandhi akhirnya dikenal sebagai Mahatma (berjiwa besar) Gandhi. Dan keduanya juga pernah mengalami diskriminasi ras yang menyakitkan di Afrika Selatan.
Obama mendapat sambutan meriah dari para pelayat ketika menyandingkan Mandela dengan pejuang lainnya seperti Martin Luther King Jr dari Amerika Serikat dan Mahatma Gandhi dari India.
"Dia lahir dalam Perang Dunia I, jauh dari kekuasaan,seorang anak laki-laki yang menjadi gembala ternak dan dibimbing langsung oleh tua-tua sukunya, Thembu, Madiba tampil sebagai pembebas besar terakhir dari abad ke-20,” kata Obama.
Seperti Gandhi, kata Obama, dia akan memimpin sebuah gerakan perlawanan, dan bersuara ampuh untuk kaum tertindas, dan perlunya moral keadilan melawan rasialisme.
Seorang Pria
Obama menyebut Mandela sebagai raksasa sejarah yang membawa bangsanya menuju keadilan. Madiba, kata dia, sangat menentang sanjungan pada dirinya. Dia juga punya ketakutan dan keraguan tentang “salah perhitungan tentang kemenangannya."
Obama mengatakan Mandela pernah mengatakan, "Aku bukan orang suci… kecuali jika Anda berpikir orang suci adalah orang berdosa yang terus mencoba (memperbaiki)."
"Justru karena dia bisa mengakui ketidaksempurnaan, karena dia bisa begitu penuh humor,… meskipun beban berat yang dibawanya, dan kita mencintainya sebagai seorang pria,” kata Obama.
Ubuntu
Obama memuji Mandela dalam mewujudkan Ubuntu (filosofi kebersamaan dalam masyarakat Afrika Selatan-Red.), tetapi juga mengajar jutaan orang untuk menemukan kebenaran dalam diri mereka.
“Kami ingat gerakannya, besar dan kecil, memperkenalkan sipir penjara sebagai tamu terhormat di pelantikannya, tampil di lapangan dalam seragam Springbok (tim rugby Afsel-Red.), mengubah keputus-asaan keluarganya menjadi panggilan untuk menghadapi AIDS, yang mengekspresikan kedalaman empati dan pengertian," kata Obama.
Obama mengajak Afrika Selatan menggunakan penghormatan kepada Mandela sebagai waktu untuk refleksi diri. "Dengan kejujuran, terlepas dari keadaan kita, kita harus bertanya: seberapa baik yang telah saya terapkan pelajaran (dari hidup Mandela) dalam kehidupan saya sendiri?"
Dia menantang Afrika Selatan dan warga dunia untuk berbuat baik seperti Mandela dengan bertindak atas nama perdamaian dan keadilan.
"Ada terlalu banyak dari kita yang dengan senang hati menerima warisan rekonsiliasi Madiba, namun penuh semangat menolak, bahkan reformasi sederhana untuk menghadapi kemiskinan kronis dan tumbuhnya ketimpangan. Ada terlalu banyak pemimpin yang mengklaim solidaritas dengan perjuangan Madiba untuk kebebasan, tapi tidak mentolerir perbedaan pendapat dari orang-orang mereka sendiri. Dan ada terlalu banyak dari kita yang berdiri di tengah-tengah dan merasa puas dan nyaman atau sinis, ketika suara kita harus didenga,” kata Obama. (mg.co.za)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...