Obama Minta Maaf ke Jepang Tentang Pengintaian Wikileaks
TOKYO, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat Barack Obama meminta maaf kepada Jepang setelah WikiLeaks mengklaim Washington telah memata-matai politisi Jepang.
"Presiden Obama mengatakan dia sangat menyesal karena kasus ini menimbulkan perdebatan panjang di Jepang," kata jurubicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga dalam jumpa pers hari Rabu (26/8).
Yoshihide Suga tidak memberikan konfirmasi soal klaim mata-mata tersebut. Obama melakukan pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Shinzo Abe. Yoshihide Suga menambahkan kedua pemimpin sepakat bekerja sama menghadapi masalah perekonomian global di tengah anjloknya pasar saham akibat kekhawatiran mengenai Tiongkok.
Ia menambahkan bahwa Abe menegaskan kembali "keprihatinan serius" atas kasus tersebut.
"Perdana Menteri Abe mengatakan (kepada Obama) bahwa jika kepentingan rakyat Jepang menjadi subjek kegiatan ini, maka ini akan membahayakan hubungan saling percaya di antara negara bersekutu," kata Yoshihide Suga.
Dalam pembicaraan sebelumnya dengan Wakil Presiden Joe Biden, Abe menyuarakan keprihatinan serupa jika klaim mata-mata ini benar.
Pada Juli, WikiLeaks menyatakan memiliki dokumen penyadapan yang mengungkap kegiatan mata-mata selama bertahun-tahun oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (National Security Agency/NSA) terhadap pejabat-pejabat dan perusahaan-perusahaan besar Jepang.
Jepang merupakan salah satu sekutu kunci Washington di kawasan Asia Pasifik dan secara reguler menggelar konsultasi mengenai isu-isu pertahanan, ekonomi dan perdagangan.
Obama dan Abe juga membicarakan guncangan pasar yang mengalami penjualan saham global besar-besaran, setelah Tiongkok memangkas nilai yuan untuk mendorong ekspor, sehingga memantik kekhawatiran terjadinya pelemahan ekonomi serta pengaruh lebih lanjut terhadap pertumbuhan global.
"(Abe dan Obama) akan bekerja sama erat dalam isu-isu ekonomi," kata Yoshihide Suga. (Ant/AFP)
Ikuti berita kami di Facebook
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...