Obama: Myanmar Alami Kemunduran Reformasi
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM – Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengadakan pembicaraan dengan Presiden Myanmar Thein Sein beberapa waktu setelah Obama mengatakan Myanmar mengalami kemunduran reformasi.
Dalam sebuah wawancara dengan situs media berbasis di Myanmar pada Rabu (12/11), menjelang kedatangannya, Obama mengatakan kemajuan telah terjadi di wilayah tersebut.
Namun, Obama mengatakan momentum reformasi telah melambat di Myanmar, bahkan mengalami kemunduran. "Myanmar masih di awal perjalanan panjang," kata Obama dalam wawancara dengan majalah The Irrawaddy.
Di beberapa daerah sudah ada kemajuan, katanya, termasuk pembebasan tahanan politik tambahan, proses reformasi konstitusi, dan perjanjian gencatan senjata yang berkaitan dengan konflik dengan kelompok minoritas di Myanmar.
Namun, Obama menambahkan, kemajuan tidak datang secepat harapan masyarakat setelah transisi militer ke pemerintahan sipil baru dimulai pada November 2010.
Dia mencontohkan beberapa kasus masih terjadi seperti pembatasan tahanan politik, penangkapan wartawan, dan diskriminasi minoritas muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine yang mengungsi ke beberapa tampat setelah kekerasan antimuslim berlangsung.
"Bahkan saat telah ada beberapa kemajuan di bidang politik dan ekonomi, di daerah lain masih terjadi perlambatan dan kemunduran reformasi," kata Obama. (bbc.com)
Editor : Sotyati
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...