Obama: Putin Seperti Anak yang Sedang Bosan
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pada Jumat (9/8) membantah ia memiliki hubungan buruk dengan Vladimir Putin setelah membatalkan jadwal pembicaraan di Moskow antara AS dan Rusia. Tetapi katanya presiden Rusia itu kadang-kadang "seperti anak yang sedang bosan di belakang kelas."
Hubungan AS-Rusia sedang menuju ke salah satu titik terendah sejak Perang Dingin pekan ini setelah Rusia memberikan suaka sementara untuk buronan mantan mata-mata AS Edward Snowden. Obama membalas dengan tiba-tiba membatalkan pertemuan puncak di Moskow dengan Putin yang sudah direncanakan diadakan awal bulan depan.
Konferensi pers di Gedung Putih hari Jumat kemarin, Obama menegaskan bahwa ia tidak memiliki hubungan pribadi yang buruk dengan Putin. Sebelumnya mereka sudah bertemu di bulan Juni di Irlandia Utara dan dari foto-foto mereka pada saat itu, tampak seolah-olah mereka berdua seperti di tempat yang berbeda.
"Saya tahu pers suka fokus pada bahasa tubuh, dan dia semacam menunduk, tampak seperti anak bosan di belakang kelas. Tapi kebenarannya adalah bahwa ketika kita dalam percakapan, seringkali itu sangat produktif, " kata Obama.
Putin mengirim telegram kepada Presiden George W. Bush berisi harapannya agar cepat baik setelah mantan presiden AS itu menjalani prosedur kesehatan jantung minggu ini. Ini dipandang oleh beberapa pengamat Kremlin sebagai tanda bahwa Putin mengirimkan pesan implisit untuk Obama.
Gedung Putih mengatakan Obama menarik diri dari KTT Moskow bukan hanya karena keputusan Rusia memberikan suaka kepada Snowden, yang diburu AS untuk menghadapi tuduhan spionase.
Perbedaan AS dengan Rusia tambah menumpuk atas dukungan Moskow bagi pemerintah Suriah dalam perang sipil negara itu, serta masalah hak asasi manusia dan beberapa masalah lainnya.
Tidak ada tanggapan dari Moskow atas deskripsi Obama pada presiden Rusia ini. Namun pada konferensi pers di Washington setelah pembicaraan pada hari Jumat antara Rusia dan departemen kebijakan luar negeri dan menteri pertahanan AS, Rusia menekankan seberapa positif pertemuan tadi. Mereka bahkan mengundang Amerika untuk berpartisipasi dalam pertemuan akhir tahun ini.
"Kami tidak punya Perang Dingin. Sebaliknya kita memiliki hubungan dekat," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov. "Edward Snowden tidak membayangi diskusi kami." (reuters.com)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...