Agen Wisata Swiss Minta Maaf Kepada Oprah Winfrey Terkait Kesalahpahaman
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Swiss adalah negara kaya dan hanya diperuntukkan bagi orang terkenal. Negara ini adalah negara kaya yang tidak nyaman bagi orang asing, terutama yang tidak berkulit putih.
Komentar ini disampaikan Oprah Winfrey seperti dikutip dari arabnews.com edisi Jumat (9/8). Oprah mengatakan demikian sehubungan dengan perlakuan yang tidak menyenangkan yang diterimanya saat mengunjungi sebuah butik, Trois Pommes, di Swiss pada Rabu (7/8). Perlakuan tidak menyenangkan tersebut terjadi tatkala petugas butik tersebut menolak untuk menunjukkan tas tangan berwarna hitam sembari mengatakan kepada Oprah bahwa dia tidak akan mampu membayar tas yang berharga dengan 38.000 dolar tersebut. Padahal, menurut forbes.com Oprah setidaknya memperoleh total penghasilan sebesar 77.000.000 dolar Amerika pada bulan Juni 2013.
Oprah mengulangi apa yang dikatakan pramuniaga butik tersebut , “Tidak, tidak, tidak, Anda tidak ingin melihat satu. Anda ingin melihat yang satu ini. Karena akan dikenakan biaya terlalu banyak, anda tidak akan mampu membeli itu,” kata Winfrey saat diwawancarai sebuah stasiun televisi swasta Amerika.
Oprah melanjutkan menirukan lagi apa yang dikatakan pramuniaga tersebut, Oprah menyebut bahwa pramuniaga tersebut terus menolak apa yang diinginkan Oprah, karena Oprah menceritakan bahwa pramuniaga tersebut benar-benar berburuk sangka terhadap penampilan fisik Oprah.
“Petugas itu benar-benar berusaha keras menghalangiku mendapatkannya,” kata Oprah.
Beberapa hari setelah Oprah mengalami kejadian tersebut, BBC memberitakan bahwa pejabat pariwisata Swiss dan pemilik butik yang cepat untuk menawarkan permintaan maaf pada hari Jumat (9/8).
"Kami sangat menyesal atas apa yang terjadi padanya, tentu saja, karena kami pikir semua tamu kami dan klien harus diperlakukan dengan hormat, dan profesional," kata Daniela Baer, ââjuru bicara kantor pariwisata Swiss.
Kantor pariwisata Swiss juga menampilkan permintaan maaf di Twitter, dengan mengatakan bahwa pramuniaga tersebut bertindak sangat salah.
Pemilik butik Trudie Goetz berdalih bahwa seorang asisten telah menunjukkan Winfrey beberapa item tas dan butik-butik lainnya.
Surat kabar setempat, Blick, menjelaskan bahwa tas terbuat dari kulit buaya desain dari Tom Ford yang pernah dibeli aktris Jennifer Aniston, Goetz mengatakan tas itu harga 35.000 franc Swiss.
"Saya harus mengakui bahwa karyawan adalah Italia, kami mohon maaf karena dia tidak dapat berbicara bahasa Inggris. Ini adalah kesalahpahaman yang nyata," ujar Goetz dalam video wawancara di website Blick.
Winfrey berada di Swiss untuk menghadiri pernikahan temannya, Tina Turner, yang telah tinggal di Zurich selama bertahun-tahun di Swiss. Turner diberikan paspor awal tahun ini, sebuah proses yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun.
Namun pihak berwenang Swiss mengakui bahwa ada kalanya orang asing mendapat perlakuan diskriminasi. Tahun lalu, sebuah komisi yang ditunjuk pemerintah melaporkan bahwa imigran dan orang-orang yang mengunjungi Swiss sebagai turis atau yang mencari suaka, terkadang mengalami perlakuan rasisme di daerah tertentu.
Partai Rakyat Nasional Swiss, yang memiliki jumlah kursi terbanyak di parlemen federal, mengklaim bahwa imigran dapat membawa masalah kejahatan dan sosial untuk negara, bahkan stabilitas bagi negara tersebut, bahkan bagi beberapa negara di Eropa.
Dalam beberapa tahun terakhir, Partai Rakyat telah berhasil berkampanye untuk melarang pembangunan menara-menara tempat ibadah, padahal di Swiss saat ini setidaknya tercatat hidup 400.000 pemeluk agama Islam, dan untuk memperketat hukum suaka di negara itu. Anggota parlemen Swiss juga sempit menolak usulan untuk melarang cadar dikenakan oleh beberapa perempuan Muslim di ruang publik.
Itu bukan pertama kalinya Oprah Winfrey berurusan dengan sebuah butik mewah di daratan Eropa. Pada tahun 2005, Oprah mengadukan sebuah masalah dari sebuah toko tas merk Hermes di Paris, karena 15 menit setelah Oprah berbelanja, toko tersebut langsung akan ditutup guna keperluan acara pribadi.
Seorang eksekutif Hermes muncul di sebuah acara bincang-bincang yang dipanduh Oprah Winfrey untuk meminta maaf atas "kaku dan kasar" perilaku karyawan. Winfrey memuji Hermes pada respon atas perlakuan yang menimpanya, termasuk pelatihan kepekaan bagi karyawan sebaliknya Oprah mendesak pemirsa untuk membeli produk perusahaan tas tersebut. (arabnews.com/bbc.co.uk)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...