Obama Tidak Pernah Perintahkan Penyadapan terhadap Warga AS
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tidak pernah memerintahkan pengawasan terhadap warganya, ujar juru bicara pada Sabtu (4/3), setelah Presiden Donald Trump menuding pendahulunya menyadap teleponnya dalam kampanye pemilu tahun lalu.
“Presiden Obama atau pun pejabat Gedung Putih tidak pernah memerintahkan pengawasan terhadap warga AS,” ujar juru bicara Obama, Kevin Lewis dalam pernyataan yang disampaikan di media online.
Trump pada Sabtu pagi menyerang pendahulunya di akun Twitter, menuduh Obama menyadap teleponnya tanpa memberikan bukti atas tudingan itu.
“Saya berani bertaruh bahwa seorang pengacara yang andal bisa menutupi fakta bahwa Presiden Obama menyadap telepon saya pada Oktober, tepat sebelum pemilu!” tulis Trump di Twitter.
“Betapa rendahnya Presiden Obama sampai menyadap telepon saya selama proses pemilu paling sakral. Ini Nixon/Watergate. Pria jahat (atau sakit jiwa)!” tulisnya di tweet lain, merujuk pada skandal politik yang menggulingkan presiden Richard Nixon pada 1974.
Tudingan Trump disampaikan saat pemerintahannya masih dibelit kontroversi atau skandal komunikasi antara pejabat Rusia dan beberapa ajudan seniornya, termasuk Jaksa Agung Jeff Sessions. (AFP)
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...