OJK Dorong Industri Perbankan Meluas ke Tiongkok
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad menegaskan bahwa OJK berupaya mendorong industri perbankan Indonesia agar memperluas usahanya di Tiongkok, mengingat saat ini hanya Bank Mandiri yang membuka jaringan di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Ia berharap agar bank Indonesia di Tiongkok itu bisa beroperasi dengan menggunakan mata uang lokal pada tahun ini sebab persyaratan profit selama tiga tahun berturut-turut, menurutnya sudah terpenuhi.
Usaha perluasan jasa perbankan Indonesia itu berkenaan dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang telah dilakukan antara OJK dan China Banking Regulatory Commission (CBRC) selaku regulator dan pengawas insdutri perbankan di Tiongkok.
Muliaman mengatakan bahwa kesepakatan antara Indonesia dengan Tiongkok ini dilandasi dengan semangat untuk saling menguntungkan dan menjadi payung kerja sama, baik dalam hal teknis, maupun pengembangan.
“Saya mendorong kepada siapa pun, baik kepada bank pemerintah maupun bank swasta. Namun, yang jelas, Pemerintah Tiongkok sudah memberikan kesempatan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa potensi kerjasama ekonomi yang telah berkembang perlu dipayungi oleh jasa sektor keuangan, sebab antara sektor riil dan sektor keuangan harus berjalan bersamaan.
“Menurut saya, keuangan di Indonesia juga harus kuat untuk mendukung kerjasama ekonomi ke depan yang semakin besar,” ujar Muliaman kepada awak media di Kantor OJK Gedung Merdeka Jakarta, Kamis (4/6).
Selain Tiongkok, OJK juga telah menjalin kerja sama dengan negara lainnya, seperti Dubai, Jepang, dan Korea. Sedangkan Singapura dan Malaysia, ia mengatakan, masih dalam proses persiapan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...