OJK Dukung Penuh Sektor Kemaritiman
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meningkatkan program kemaritiman dan memaksimalkan potensi alam kelautan Indonesia.
Kerja sama OJK ini melalui Komisi Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) dengan membentuk Kelompok Kerja Sinergi INKB dengan Industri Maritim (Pokja Maritim).
"OJK akan berperan sebagai fasilitator asosiasi pembiayaan dan asuransi, baik asuransi jiwa maupun asuransi umum, dan perusahaan penjaminan untuk pendanaan program kerja Pokja Maritim," kata Edi Setiadi, Deputi Komisioner INKB di Kantor Otoritas Jasa Keuangan, Jakarta, Senin (4/5).
Selain merumuskan mekanisme pembiayaan, modal ventura, produk asuransi, dan penjaminan yang ditujukan untuk sektor maritim dan perikanan, Pokja Maritim juga akan melakukan analisis potensi pasar dan persaingan usaha di sektor tersebut.
Akan ada 12 perusahaan pembiayaan yang terlibat dalam kegiatan ini untuk melakukan pendanaan sektor kemaritiman. INKB juga menggandeng 20 asuransi jiwa, dua asuransi umum, dan perusahaan penjaminan sektor kemaritiman.
Selain itu, kelompok kerja sektor ini juga akan melakukan penilaian terhadap kelayakan usaha di sektor maritim dengan melakukan survei ke beberapa tempat yang telah direkomendasikan KKP.
Sebanyak tujuh lokasi survei potensi usaha dan sosialisai dilakukan. Ketujuh tempat itu tersebar di seluruh Indonesia, yakni Bali, Yogyakarta, Batam, Makassar, Kendari, Sukabumi, dan Sibolga.
Di Klungkug, Bali, dilakukan survei penggalian usaha pemindangan atau pengawetan ikan. Sementara itu, di Yogyakarta, khususnya di Bantul dan Pelabuhan Sadeng, survei penggalian potensi dilakukan di bidang pengolahan ikan dan tempat pelelangan ikan (TPI).
Di Batam, dilakukan peninjauan terhadap koperasi nelayan dan sarana pelabuhan terpadu, sementara di Makassar, peninjauan dilaksanakan pada bidang penjualan ikan dan industri galangan kapal.
Survei terhadap potensi pendaratan ikan dan kawasan industri terpadu dilakukan di Kendari, Sulawesi Tenggara. Survei di Pelabuhan Sibolga, Sumatra Utara, dan Pelabuhan Ratu Sukabumi dilakukan terhadap kegiatan pelelangan ikan dan industri pengolahan ikan.
Dan dari proses sosialisasi, para pelaku industri maritim mengharapkan sejumlah bantuan nyata dari IKNB, seperti pembiayaan modal kerja, pengadaan alat tangkap ramah lingkungan, alat angkut kendaraan bermotor, mesin tempel dan peralatan tangkap,
Serta berbagai investasi untuk pengadaan kapal, pembangunan SPBU nelayan dan SPBU terapung, serta investasi pembangunan pabrik mini pengolahan ikan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...