OJK: Implementasi MEA Harus Saling Menguntungkan

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad, berharap implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) awal tahun 2016 mendatang harus saling menguntungkan semua negara anggota ASEAN.

“Tentu saja integrasi (MEA) yang muncul dari kesepakatan itu harus mengarah atau sejalan dengan misi ASEAN. Yaitu, bagaimana menciptakan masyarakat ASEAN yang lebih sejahtera, lebih berkeadilan, lebih kompetitif. Kalau bersama-sama menuju kesejahteraan, saya kira integrasi itu harus dilandasi dengan semangat yang saling menguntungkan,” kata dia dalam pembukaan OJK Forum 2015 dengan tema Peluang dan Tantangan Industri Jasa Keuangan dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan Jalan Senen Raya Nomor 1 Jakarta Pusat, hari Senin (12/10).

Menurutnya, win win solution harus ada di dalam semangat integrasi ekonomi ASEAN tersebut. Jika negara yang satu win (menang) dan yang satu lose (kalah) maka menurutnya integrasi ekonomi itu tidak menuju kepada kesejahteraan.

“Ada yang selama ini dianggap pasar sementara yang lain memanfaatkan pasar. Sebab kalau yang satu dianggap pasar dan yang lainnya mengeksploitasi pasar saya pikir mungkin bukan itu tujuan optimal daripada apa yang kita capai untuk ASEAN. Oleh karena itu bagaimana kemudian benefit (keuntungan) dari integrasi itu bisa sama rata diterima oleh kita bersama-sama baik untuk negara maju maupun negara yang sedang berkembang.”

Dia menilai integrasi itu bukanlah tujuan. Tujuan Indonesia dan negara ASEAN lainnya adalah kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran.  Jadi, kata dia, integrasi itu adalah alat yang mencapai ke arah kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran seperti yang juga disampaikan di KTT ASEAN.

Muliaman juga mengatakan dengan adanya kesepakatan MEA, daya saing industri meningkat, stabilitas dan pertumbuhan ekonomi juga berkualitas sehingga dapat mengurangi kemiskinan maupun kesenjangan sosial.

Editor : Eben E. Siadari