OJK Prediksi Pertumbuhan Kredit Tahun 2017 di Atas 9 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan nasional mencapai di atas sembilan persen pada tahun 2017.
"Tahun depan (2017) mungkin sembilan (atau) di atas sembilan. Tapi itu tentu saja ada prasyarat," kata Muliaman kepada satuharapan.com di Istana Negara, Jakarta, hari Jumat (18/11).
Dia juga mengatakan, pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2016 diperkirakan mencapai sebesar tujuh persen hingga sembilan persen.
"Tahun ini (2016) saya kira bisa di atas tujuh (atau) antara tujuh sampai sembilan persen. Tujuh sampai sembilan persen itu menurut saya masih range yang masih memungkinkan untuk tahun ini," kata dia.
Muliaman mengatakan, pertumbuhan kredit pada 2017 di atas sembilan persen mesti memenuhi sejumlah prasyarat yang di antaranya kebijakan pada sektor prioritas.
"Prasyaratnya tentu saja berbagai macam kebijakan, fokus kebijakan, terus kita perbaiki, misalnya kita fokus kepada beberapa sektor yang prioritas, sektor-sektor yang memiliki kaitan panjang ke depan maupun kebelakangnya dan ini harus diteruskan," katanya.
Muliaman berharap pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir tahun ini mengalami kenaikan. Meskipun sebelumnya OJK melihat pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir tahun berkisar di enam sampai delapan persen, jauh lebih rendah dari proyeksi sebelumnya di 12-13 persen.
Sedangkan Bank Indonesia melihat kredit perbankan akan tumbuh tujuh sampai sembilan persen pada tahun ini. Pada September 2016, menurut analisa uang beredar BI dalam arti luas, pertumbuhan kredit bank sebesar 6,4 persen (yoy).
"Nah mudah-mudahan, biasanya akhir tahun ini ada siklus kredit selalu naik di akhir tahun. Ditambah dengan geliat dari berbagai macam instansi pemerintah termasuk belanja negara dan lain sebagainya. Saya kira mudah-mudahan trend peningkatan ini akan terjadi sampai di akhir tahun," katanya.
Muliaman juga mengatakan, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) telah turun per September jadi 3,1 persen (gross) dari 3,2 persen. Dia juga memperkirakan pertumbuhan kredit yang meningkat akan menurunkan rasio NPL hinga akhir tahun 2016.
"Sudah turun dari 3,2 persen menjadi 3,1 persen. Nah nanti kalau pertumbuhan kredit meningkat, saya kira NPL juga akan lebih turun lagi, tapi nanti besarnya, persisnya nanti," katanya.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...