Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki 07:11 WIB | Rabu, 08 Januari 2025

OJK Siapkan Modul Edukasi Keuangan Pelajar SD-SMA

Ilustrasi - OJK Sulutgomalut saat melakukan edukasi keuangan kepada pelaku usaha dan masyarakat, di Manado, Jumat (8/12/2024). HO-OJK

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyiapkan modul-modul edukasi keuangan, termasuk di dalamnya tentang edukasi pasar modal, untuk pelajar tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga sekolah menengah atas (SMA).

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Frederica Widyasari Dewi menyampaikan, pihaknya menyambut baik usulan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati untuk memasukkan edukasi pasar modal ke kurikulum sekolah.

“Harapannya ini juga menjadi satu program kita bersama, baik untuk anak-anak sekolah yang di bawah Kementerian Pendidikan maupun sekolah-sekolah non-negeri yang berada di bawah Kementerian Agama,” kata Frederica dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Bulan Desember 2024, di Jakarta, Selasa (7/1).

Selama ini, ujar Frederica, OJK sudah banyak menjalin kerja sama dengan Kementerian Pendidikan mengadakan training for trainer untuk guru dan pelajar. Meski begitu, ia tetap berharap edukasi keuangan bisa masuk ke dalam kurikulum agar bisa lebih terstruktur sehingga hasilnya dapat dievaluasi dengan mudah.

“Semoga ini bisa terlaksana. Dan kita terus membuka komunikasi, insya Allah nanti Jumat (10/1) bersama Pak Mahendra (Ketua DK OJK) akan bertemu dengan Pak Menko PMK untuk membicarakan ini,” ujar Kiki.

Ia mengingatkan, pelajar termasuk salah satu kelompok yang masuk dalam 10 segmen prioritas edukasi keuangan sebagaimana tertuang dalam roadmap edukasi dan perlindungan konsumen OJK. Oleh sebab itu, OJK tengah menyiapkan modul edukasi keuangan untuk pelajar.

Dia mencontohkan, sudah banyak negara anggota Jaringan Internasional Edukasi Keuangan (INFE) yang mewajibkan literasi keuangan masuk ke dalam kurikulum sekolah. INFE sendiri merupakan forum yang dibentuk oleh negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang memberi perhatian terhadap edukasi keuangan termasuk sejak usia dini.

“Bahkan di OECD itu juga melakukan survei, di mana dari hasil studi menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif tentang tingkat literasi masyarakat di suatu negara dengan tingkat kesejahteraannya. Karena itu kemudian mendorong gerakan peningkatan literasi ini sejak dini,” katanya lagi.

Sebelumnya, dalam acara Peresmian Pembukaan Perdagangan BEI 2025 pada Kamis (2/1), Menkeu Sri Mulyani menyatakan bahwa edukasi dan literasi pasar modal kepada masyarakat luas perlu untuk terus ditingkatkan mengingat masyarakat yang berpartisipasi di pasar saham atau bursa efek masih relatif sedikit.

Sri Mulyani bercerita bahwa dirinya sudah mulai mengenal pasar modal sejak usia muda.

Menurutnya, saat ini pengetahuan mengenai pasar modal seharusnya sudah diberikan bukan pada tingkat perguruan tinggi lagi, melainkan pada tingkat sekolah dasar, sehingga orang muda semakin akrab dengan bursa efek.

"Dan, ini hanya bisa dilakukan kalau kita juga bersama-sama (saling bekerja sama). Nanti masuk ke kurikulum, bagaimana cara penyampaiannya dan bagaimana mereka merasa terbiasa dengan transaksi," kata Sri Mulyani.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home