Omzet Pengusaha Warteg Jatuh Selama Libur Lebaran
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Omzet para pengusaha warteg (warung tegal) di Jakarta menurun sekitar 50 persen pada libur Lebaran ini.
“Omzet di bulan Ramadhan (per hari) bisa mencapai Rp 2 juta, tapi pascalebaran hanya Rp 1 juta,” kata pengusaha warteg, Daryunah (50), saat ditemui di warungnya di Jalan Rawa Belong, Jakarta Selatan, Jumat (1/8).
Dia mengatakan penurunan tersebut disebabkan banyak pelanggannya seperti karyawan pabrik dan mahasiswa yang mudik lebaran.
Daryunah berharap kondisi di tempatnya berjualan bisa normal kembali setelah libur lebaran nanti.
“Kami berharap kondisi lebih ramai pascalibur lebaran,” ujarnya.
Sementara pengusaha warteg yang lain, Supadjo (42), mengatakan pendapatannya selama bulan Ramadhan bisa mencapai Rp 700.000 pe hari. Namun, selama libur Lebaran hanya Rp500.000 per hari.
Supardjo yang wartegnya berada di Jalan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu mengaku kenaikan harga bahan makanan seperti sayuran dan daging membebani usahanya karena berdampak berkurangnya pendapatan. Di sisi lain, menurut dia, dirinya tidak mungkin menaikkan harga makanan di wartegnya.
“Telur, sayur-sayuran, ayam, dan daging sapi naik harga, namun tidak mungkin saya menaikkan harga makanan kepada konsumen,” katanya.
Pengusaha Warteg CBN yang berada di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Helmi Wibowo (29), mengatakan laba bersihnya selama bulan Ramadan sekitar Rp 1 juta per hari, dan sekarang tidak jauh berbeda. Akan tetapi menurut dia, omzetnya itu menurun dibandingkan tahun lalu.
“Laba kotor Rp 2 juta tapi itu belum dikurangi modal untuk bahan baku sehingga laba bersih hanya Rp 1 juta,” katanya. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...