OPCW Kerahkan Tim Lebih Banyak untuk Pemusnahan Senjata Kimia Suriah
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM - Badan Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) yang bertugas mengawasi penghapusan persediaan senjata kimia Suriah bulan depan, akan meningkatkan dua kali lipat tenaga ahlinya yang dikirim ke Suriah.
Hal itu dilakukan untuk menghadapi pekerjaan yang dua kali lipat lebih banyak dari rencana misinya. Demikian dikatakan organisasi itu, hari Jumat seperti dikutip situs ria.ru.
OPCW melakukan operasi di Suriah bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan bahwa satu kelompok beranggota 14 ahli yang ada di Suriah sejak 6 November akan digantikan oleh tim 30 ahli yang tiba pekan pertama bulan Desember.
"Mengingat peningkatan dalam beban kerja dalam beberapa pekan mendatang, Sekretariat bermaksud untuk memperkuat tim di Damaskus. Kami akan mengerahkan hampir dua kali lipat jumlah pengawas di Suriah, menjadi 30," kata Direktur Jenderal, OPCW, Ahmet Uzumcu dalam sebuah pernyataan.
Uzumcu mengatakan kenaikan jumlah anggota tim itu untuk memastikan bahwa tim mampu bertindak secara bersamaan di lokasi yang berbeda.
"Hal ini termasuk menyaksikan pengisian dan pengemasan produk kimia, mengumpulkan sampel untuk analisis lebih lanjut, serta memantau pemuatan dan embarkasi bahan kimia untuk transportasi di luar wilayah Suriah," kata dia.
Berdasarkan kesepakatan yang ditengahi oleh Rusia dan Amerika Serikat, Suriah setuju pada bulan September untuk menghancurkan senjata kimia pada pertengahan 2014. Kesepakatan itu untuk memusnahkan persediaan senjata kimia yang mungkin digunakan pemerintah Suria, dan menghindari sanksi serangan AS.
Awal bulan ini, dewan eksekutif OPCW menyetujui rencana rinci yang tentang pemusnahan semua bahan kimia yang telah dinyatakan, kecuali untuk komponen sarin isopropanol, selambat-lambatnya pada 5 Februari 2014 .
Fasilitas senjata kimia Suriah ditetapkan untuk dimusnahkan seluruhnya dalam periode 15 Desember 2013 hingga15 Maret 2014. (ria.ru)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...