OPCW, PBB: Suriah Penuhi Tenggat Waktu Fasilitas Senjata Kimia Tidak Dapat Digunakan Lagi
SURIAH, SATUHARAPAN.COM – Tim Joint Mission Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengawasi penghancuran fasilitas program senjata kimia yang tidak akan dapat digunakan lagi, Kamis (31/10).
“Tim Joint Mission kini puas bahwa program tersebut telah diverifikasi dan semuanya sudah dihancurkan. Di semua tempat di Suriah menyatakan mereka sudah tidak lagi memproduksi dan memcampur/mengisi peralatan,” menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh tim gabungan PBB dan OPCW.
“Tidak ada rencana kegiatan pemeriksaan lebih lanjut saat ini,” tambahnya.
Tim Joint Mission menegaskan bahwa Suriah telah memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan oleh lembaga untuk menyelesaikan sesegera mungkin dan dengan hal apapun tidak lebih dari 1 November 2013 dengan menghancurkan produksi, pencampuran dan pengisian peralatan senjata kimia.
Tim Joint Mission OPCW-PBB telah memeriksa 21 dari 23 lokasi yang dinyataan oleh Suriah dan 39 dari 41 fasilitas yang terletak di situs tersebut.
Damaskus menyatakan situs tersebut “ditinggalkan”, kata lembaga itu, dan senjata yang mengandung kimia telah dipindahkan ke situs lain dan telah diperiksa.
Delapan dari inspektur OPCW yang telah ikut berpartisipasi dalam proses tersebut saat ini telah kembali ke Den Haag setelah bertugas selama satu bulan.
Direktur Jenderal OPCW Ahmet Üzümcü berterimakasih kepada mereka untuk “layanan mereka yang luar biasa” untuk misi yang paling menantang dan berbahaya yang pernah dilakukan organisasi ini.
Tonggak berikutnya, pada 15 November Joint Mission pada saat yang bersamaan dengan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian di bidang kimia dan pengawas senjata harus menyetujui rencana yang disampaikan oleh Damaskus dengan merinci penghapusan persediaan senjata kimia.
Dewan Keamanan PBB telah menyetujui rencana Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moonuntuk menyebarkan hingga 100 anggota PBB dan OPCW dalam operasi multi tahap untuk melaksanakan resolusi dengan menghilangkan bahan senjata dan peralatan kimia Suriah yang dijadwalkan selesai pada 30 Juni 2014.
Dewan PBB meloloskan resolusi setelah Suriah setuju untuk bergabung dengan Konvensi Senjata Kimia setelah serangan senjata kimia pada bulan Agustus yang menewaskan ratusan orang di pinggiran kota Damaskus dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 100ribu orang dan mendorong sekitar 6,5 juta orang dari rumah mereka sejak para pemrotes menuntut penggulingan pemerintah Presiden Bashar al-Assad pada bulan Maret 2011. (un.org)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...