Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Kartika Virgianti 19:02 WIB | Selasa, 18 Februari 2014

Operasional Mundur, Basuki Sebut Bus Pariwisata Bukan Standar Internasional

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: Kartika Virgianti)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pengoperasian bus pariwisata atau bus tingkat gratis mundur dari rencana karena bus itu bukan berstandar internasional. Bus pariwisata yang ada saat ini, hanya kerangka bodinya yang berlisensi Australia, sedangkan mesinnya dari China dengan merek Wei Chai.

Pengoperasian bus pariwisata mundur, dari jadwal semula akhir Januari. Bahkan sampai pertengahan Februari ini, bus-bus yang pada saat peresmiannya, 16 Januari berjumlah lima unit itu, belum juga beroperasi.

“Bus pariwisata juga jadi masalah. Disebutkan standar internasional, ternyata yang standar hanya bodinya saja berlisensi Australia, mesinnya Wei Chai,” Basuki menjelaskan di Balai Kota, Selasa (18/2).  

Terlebih lagu, bus-bus itu masih harus melalui pengujian di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Basuki berpendapat, kalau mesin sudah setara dengan merek Mercedez Benz, Volvo, atau Skania, seharusnya tidak perlu lagi menjalani pengujian itu.

Pembelian bus untuk pariwisata, menurutnya, bisa dilakukan dengan mencontoh Kota Solo, Jawa Tengah, dengan membeli merek Mercedez Benz. Atau, bisa juga memesan bus-bus merek Mercedez Benz, Volvo, atau Skania dari Singapura, yang sudah jelas kualitasnya.

Pembelian bus dengan mesin bermerek di luar itu, akan menyulitkan perbaikannya jika ada kerusakan atau peremajaannya, mengingat Indonesia belum pernah menggunakan merek tersebut.

“Kenapa harus beli mesin baru yang di Indonesia tidak punya, lalu mesti diuji coba di Dirjen Perhubungan Darat? Siapa pun kalau beli mobil, kan menginginkan mesin yang sudah jelas standarnya,” kata Basuki dengan ekspresi kesal.  

Pembelian lewat pengadaan barang atau tender dinilai Basuki sebagai kesalahan. Hal seperti itu tak akan terjadi jika pembelian dilakukan lewat e-catalog. Ke depannya, jika anggaran DKI sudah turun dari APBD 2014, pembelian barang akan lewat e-catalog.  

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home