Oposisi Bangladesh Akan Boikot Pemilu
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Koalisi oposisi Bangladesh yang terdiri dari 18 partai pada Senin mengonfirmasi akan memboikot pemilu yang direncanakan pada Januari hanya beberapa jam sebelum batas akhir pencalonan, menjerumuskan negara ke dalam kekacauan politik.
“Tidak ada pertanyaan kami mengajukan pencalonan untuk pemilu 5 Januari dengan keadaan seperti ini,” kata Wakil Presiden Bangladesh Nationalist Party (BNP), Shamsher Mobin Chowdhury, kepada AFP.
Hari Senin adalah hari terakhir pencalonan yang ditutup pukul 17:00 waktu setempat. Chowdhury mengatakan BNP dan 17 sekutu kecilnya termasuk partai Islam terbesar negara itu akan mengubah pikiran mereka “apabila pemilu diselenggarakan oleh pemerintahan netral dan nonpartai.”
Bangladesh mengalami maraknya kekerasan selama lima pekan terakhir yang menewaskan 51 orang dan melukai ribuan korban lainnya, dengan hampir semua pemimpin oposisi kini bersembunyi.
BNP dipimpin dua kali oleh mantan perdana menteri Khaleda Zia yang menuntut Perdana Menteri Sheikh Hasina untuk mundur dan memberikan jalan kepada ketua eksekutif “nonpartai dan netral” untuk mengawasi pemilu tersebut.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...