Oposisi: Erdogan Membuat Turki Dimusuhi Dunia
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Oposisi Turki mengkritisi kebijakan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan mengatakan bahwa Turki harus menghindari kebijakan luar negeri yang penuh petualangan.
Pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP), Kemal Kılıcdaroglu, mengatakan hari Selasa (15/10), seperti dikutip media setempat, Hurriyet. Dia mengatakan bahwa Turki telah menyebabkan seluruh dunia menentangnya karena tidak menghormati integritas wilayah Suriah.
“Kebijakan luar negeri yang penuh petualangan harus dihindari. Kita bisa melihat hasil dari petualangan kebijakan luar negeri dengan contoh. Sekitar 3.600.000 warga Suriah berada di Turki. Kami menghabiskan 40 juta TL untuk mereka,” katanya, berbicara pada pertemuan kelompok parlemen CHP.
“Jika saya tidak menghormati integritas wilayah pemerintah lain, saya akan menciptakan musuh. Hari ini kita telah menjadikan seluruh dunia sebagai musuh kita,” tambah Kılıcdaroglu.
Dia bahkan menuduh pemerintah mendukung pejuang jihadis teroris di Suriah. "Para teroris yang terluka dibawa ke Turki dari Suriah untuk dirawat secara diam-diam dan mereka dikirim ke Suriah."
Dia mengkritik pemerintah karena bersumpah melawan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam retorika, tetapi membuat konsesi tahun lalu dengan melepaskan warga negara AS, Pastor Andrew Brunson, dan mengembalikannya kembali ke Amerika "bahkan tanpa putusan pengadilan."
Turki harus menghindari melayani kepentingan kekuatan besar, katanya. "Tidak ada pemimpin yang mempermalukan Turki seperti halnya Trump," kata Kılıcdaroglu.
Memulangkan Pengungsi
Sementara itu, Turki berencana memukimkan satu juta pengungsi Suriah di wilayah Suriah utara sebagai bagian dari tujuan "Operasi Musim Semi Perdamaian," kata Presiden Recep Tayyip ErdoÄan, Selasa (15/10).
"Kami akan mengamankan daerah yang membentang dari Manbij ke perbatasan Irak dan kemudian memfasilitasi satu juta pengungsi Suriah pulang ke rumah pada fase pertama, dan kemudian, mengembalikan dua juta orang," katanya, berbicara pada KTT ke-7 Dewan Kerja sama Negara-negara Penutur (bahasa) Turki (Dewan Turki) di Azerbaijan, seperti dilaporkan media Turki, Hurriyet.
Menurut dia, ancaman paling parah terhadap perdamaian, ketenangan dan stabilitas di wilayah tersebut berasal dari organisasi teroris, katanya. Yang dia sebut sebagai jaringan jahat, dan itu adalah Partai pekerja Turki (PKK), Unit Pengamanan Rakyat di Suriah (YPG), negara Islam atau Daesh atau ISIS/ISIS dan FETO kelompok pimpinan Ulama Turki di Amerika Serikat, Fetullah Gulen.
"Apa yang dialami di Suriah selama delapan tahun terakhir telah menunjukkan bahwa mustahil untuk melenyapkan organisasi teroris dengan cara lain," kata Erdogan. Dan ditegaskan bahwa Turki mengambil langkah penting pada 9 Oktober dengan tujuan "melenyapkan PKK / Organisasi teroris YPG."
Editor : Sabar Subekti
Banjarmasin Gelar Festival Budaya Minangkabau
BANJARMASIN, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan memberikan dukungan p...