Oposisi Kolombia Tolak Revisi Perjanjian Damai dengan Pemberontak

BOGOTA, SATUHARAPAN.COM - Oposisi Kolombia menolak revisi perjanjian damai antara pemberontak FARC dan pemerintah usai rapat selama enam jam dengan delegasi pemerintah negara tersebut, Senin (21/11).
Senator berhaluan sayap kanan sekaligus pemimpin oposisi Alvaro Uribe melakukan pertemuan dengan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, Senin, guna meninjau revisi perjanjian damai.
Mayoritas rakyat Kolombia menolak perjanjian damai versi sebelumnya dalam referendum pada 2 Oktober silam.
“Kami bersikeras agar ada perubahan pada perjanjian damai yang disusun oleh pemerintah dan FARC, tetapi pemerintah menolak perubahan terkait poin-poin substansial,” ujar Uribe kepada awak media.
“Kami berkeinginan melakukan dialog dengan pemerintah dan pemberontak mengenai perubahan ini,” ujar Uribe.
Pemimpin konservatif tersebut mengatakan kubu oposisi mengusulkan pertemuan dengan delegasi pemberontak yang tiba di ibu kota Bogota pada Senin untuk mempersiapkan penandatanganan perjanjian damai. (AFP)

Tentara Ukraina Menolak Desakan Perdamaian Trump-Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pembicaraan perdamaian pekan ini antara Rusia dan Amerika Serikat yang bertuju...