Oposisi Rusia Dipenjara Karena Kritik Invasi Militer ke Ukraina
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Sebuah pengadilan di Rusia pada hari Rabu (13/7) memutuskan untuk menahan seorang politisi oposisi terkemuka dalam tahanan sambil menunggu penyelidikan dan persidangan atas kritik publiknya terhadap tindakan militer Rusia di Ukraina.
Ilya Yashin adalah salah satu dari sedikit tokoh oposisi yang belum meninggalkan Rusia meskipun ada tekanan dari pihak berwenang terhadap perbedaan pendapat. Dia telah didakwa menyebarkan informasi palsu tentang militer Rusia, tindak pidana baru yang dia hadapi hingga 10 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Yashin, 39 tahun, menjadi terkenal pada tahun 2000-an sebagai aktivis oposisi dan sekutu pemimpin oposisi yang terbunuh, Boris Nemtsov. Pada 2017, ia terpilih sebagai ketua dewan kota Moskow. Dia juga pendukung vokal pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara, Alexei Navalny.
Tuduhan terhadap Yashin dilaporkan dibawa melalui video streaming langsung di YouTube di mana dia berbicara tentang orang Ukraina yang terbunuh di pinggiran kota Bucha, Kiev.
Dia ditahan pada akhir Juni di sebuah taman kota dan diperintahkan untuk menjalani hukuman 15 hari penjara karena tidak mematuhi seorang petugas polisi. Polisi mengatakan Yashin mencengkeram seorang petugas dengan seragam dan menghina mereka, tetapi politisi tersebut mencegah polisi mendekatinya ketika dia sedang duduk di bangku dengan seorang teman dan menuntut agar dia pergi bersama mereka tanpa penjelasan.
Yashin akan dibebaskan dari penjara pada Selasa (12/7) malam, tetapi ditahan lagi dengan tuduhan baru dan apartemennya digeledah. Pengadilan Distrik Basmanny pada hari Rabu (13/7) memerintahkan untuk menahannya hingga 12 September.
Yashin di pengadilan bersikeras bahwa tuduhan terhadapnya “bermotivasi politik dari halaman pertama hingga terakhir.”
“Jangan takut pada bajingan ini! Rusia akan bebas!” katanya kepada kerumunan wartawan dan pendukung di ruang sidang setelah mendengar putusan hakim.
Kremlin telah menindak keras orang-orang yang mengkritik apa yang disebut Rusia sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina. Vladimir Kara-Muza, seorang tokoh oposisi terkenal, ditangkap pada bulan April dan didakwa di bawah hukum yang sama dengan Yashin.
Rekan Yashin di dewan kota, Alexei Gorinov, dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara atas tuduhan yang sama untuk pernyataan anti perang, hukuman penjara pertama yang dijatuhkan di bawah undang-undang baru. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...