Oposisi Suriah Sepakat untuk Menghadiri Pertemuan Damai di Jenewa
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM - Aliansi oposisi Suriah telah memutuskan untuk ambil bagian dalam pembicaraan damai di Jenewa, Swiss yang ditengahi internasional dan bertujuan mengakhiri krisis berdarah di Suriah.
Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah dan Oposisi Angkatan Bersenjata (NCSROF) bertemu di Istanbul, Turki pada hari Sabtu. Delegasi yang hadir mengakhiri perdebatan yang berkepanjangan atas partisipasi kelompok yang telah menyebabkan konferensi yang tertunda dua kali sejak Juni.
Pada bulan Mei, Rusia dan Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk mengadakan konferensi Jenewa II yang akan membawa pihak yang berperang ke meja perundingan. Pertemuan juga untuk mengakhiri situasi yang mengerikan yang telah membunuh 130.000 orang dalam hampir tiga tahun. Rencana pertemuan bulan Juni itu gagal, dan lagi pada bulan November.
Pembicaraan itu akan diselenggaraka pada 22 Januari di Montreux, sdan kemudian di Jenewa, Swiss.
Pekan-pekan menjelang pemungutan suara hari Sabtu di Istanbul, beberapa blok dari pemberontak yang terbagi-bagi dalam Koalisi Nasional Suriah (SNC) dengan keras mengecam pihak yang akan hadir dalam pertemuan.
Dewan Nasional Suriah, salah satu blok yang paling berpengaruh dalam koalisi, menolak partisipasi dengan alasan "tidak ada kekuatan internasional yang bersedia sejauh secara aktif memaksa rezim Assad untuk menghentikan pembunuhanpada rakyat Suriah," kata anggota SNC, Obeida Nahas, kepada media di Mesir, Ahram online .
Sebagian bagian oposisi disebutkan menentang konferensi , kata Yezid Sayigh, seorang ahli Suriah dan pengajar senior di Carnegie Middle East Centre. Dia menunjuk kelompok pemberontak, seperti Front Islam, yang menarik diri dari koalisi oposisi.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bersama Amerika Serikat dan Rusia juga telah menyebutkan bahwa pihak oposisi telah menyepakati untuk menghadiri konferensi.
Sejauh ini, agenda yang akan dibicarakan sendiri masih merupakan pertanyaan. Namun banyak pihak mengharapkan apapun hasilnya bisa menjadi langkah penting menghentikan kekerasn dan memulai pembicaraan damai untuk transisi politik yang demokratis.(ahram.org.eg / AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...