Oposisi Suriah: Tidak Ada Inisiatif Pertemuan Moskow
KAIRO, SATUHARPAN.COM – Pihak oposisi Suriah mengatakan bahwa tidak ada inisiatif pertemuan konsultatif di Moskow dan meminta inisiatf itu dihentikan. Pihak Oposisi menyampiakan itu di tengah pertemuan dengan Liga Arab di Kairo, Mesir.
Sebelumnya diberitakan bahwa pemerintah Surian bersedia berpartisipasi dalam "konsultasi awal" di Moskow yang bertujuan memulai kembali perundingan pada tahun depan untuk mengakhiri perang saudara.
Namun pihak oposisi yang didukung Barat menyatakan untk menghentikan inisiatif itu. Dua putaran pembicaraan damai tahun ini berlangsung di Jenewa dan gagal menghentikan konflik yang telah menewaskan 200.000 orang selama lebih dari tiga tahun kekerasan, dan hanya ada sedikit tanda langkah terbaru untuk disepakati.
Pihak oposisi curiga terhadap Rusia yang memipimpin rencana itu, sebab otoritas di Moskow telah lama mendukung rezim Presiden Bashar Al-Assad, termasuk dengan membantu senjata.
Hadi al-Bahra, pimpinan oposisi dan Koalisi Nasional Suriah yang berbasis di Turki, bertemu dengan Ketua Liga Arab, Nabil Elaraby, di Kairo, Mesir pada hari Sabtu (27/12) dan mengatakan pada konferensi pers bahwa "tidak ada inisiatif seperti dikabarkan."
"Rusia tidak memiliki inisiatif yang jelas, dan apa yang disebut oleh Rusia hanya pertemuan dan dialog di Moskow, dengan tidak ada proposal atau inisiatif tertentu," katanya dikutip oleh kantor berita Mesir, MENA.
Pihak oposisi mengatakan bahwa setelah gagal pada pembicaraab "Jenewa II" pada bulan Februari, Damaskus tidak serius tentang perdamaian.
Lawan Teroris
Kantor berita pemerintah Suriah, SANA, hari Sabtu itu mengatakan bahwa pembicaraan Moskow harus menekankan upaya melawan "terorisme", sebuah istilah yang digunakan rezim Al Assad terhadap oposisi bersenjata.
Anggota pemerintah Assad mengatakan oposisi di pengasingan sebagai tidak mewakili Suriah, dan sebaliknya menyebutkan sebuah kelompok kecil tokoh oposisi yang tinggal di Damaskus dan kurang vokal terhadap presiden, sebagai mewakili oposisi.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan bahwa pihaknya ingin kelompok oposisi Suriah bersepakat tentang pendekatan umum sebelum menyiapkan pembicaraan langsung dengan pemerintah Damaskus. Tapi Lavrov tidak menentukan kelompok oposisi harus mengambil bagian dalam pembicaraan.
Perang sipil Suriah dimulai ketika pasukan Al Assad menindak aksi protes damai pro-demokrasi pada tahun 2011. Lebih dari 200.000 orang meninggal akibat perang saudara ini, dan jutaan orang mengungsi di negara tetangga.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...