Oposisi Venezuela Bertekad Tekan Presiden Maduro Mundur
CARACAS, SATUHARAPAN.COM - Oposisi Venezuela berupaya menekan Presiden Nicolas Maduro dalam aksi unjuk rasa yang digelar pada hari Rabu (26/10) dan dibarengi dengan pengumuman rencana pemogokan massal.
Para pemimpin oposisi menyerukan pemogokan massal selama 12 jam pada hari Jumat (28/10) dan bersumpah akan menggunakan mayoritas legislatifnya untuk menyatakan pemimpin berhaluan kiri tersebut “meninggalkan jabatannya” setelah krisis ekonomi dan politik memburuk.
Mereka mengatakan akan menyampaikan putusan itu dalam aksi unjuk rasa di Istana Presiden pada pada tanggal 3 November mendatang.
“Kami akan memberitahu Nicolas Maduro bahwa rakyat Venezuela menyatakan untuk meninggalkan jabatannya,” kata juru bicara dari Majelis Nasional, Henry Ramos Allup, yang disambut sorak-sorai puluhan ribu pengunjuk rasa di Caracas.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Democratic Unity Roundtable (Mesa de la Unidad Democratica/MUD), Jesus Torrealba yang merupakan partai oposisi) mendapatkan tepuk tangan meriah ketika dia mengumumkan pemogokan massal.
“Semuanya, jangan ada yang keluar dari rumah,” orasinya kepada warga Venezuela yang muak dengan resesi dan kelangkaan pangan, obat-obatan dan barang pokok yang sudah berlangsung selama hampir tiga tahun.
Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, namun negara itu terperosok dalam krisis ekonomi karena anjloknya harga minyak mentah yang berujung pada seruan mendesak Maduro untuk turun dari jabatannya sebagai presiden. (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...