Orang Tua Perlu Edukasi Anak tentang Kesehatan Reproduksi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Plt Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Rini Handayani mengatakan selain diperlukan pendidikan kesehatan reproduksi (kespro) di sekolah, orang tua juga perlu memberikan edukasi tentang hal tersebut kepada anak.
"PR terbesar kita adalah tidak hanya dari sisi pendidikan formal, tapi pendidikan informal itu sangat mengedukasi, bagaimana memulai dari keluarga," kata Rini Handayani dalam acara bertajuk Peluncuran Laporan Studi Dispensasi Kawin, di Jakarta, Senin (19/6).
Pihaknya mencontohkan anak harus diajarkan sejak kecil tentang bagian tubuhnya yang tidak boleh dilihat dan dipegang oleh orang lain.
"Hal-hal kecil dari anak berusia balita, apa yang menjadi privasi-nya si anak," kata Rini Handayani.
Oleh karena itu, menurut dia, pendidikan kesehatan reproduksi tidak hanya diperlukan untuk anak, namun juga perlu dilakukan sosialisasi terhadap para orang tua.
"Pendidikan inilah yang kita harus berikan. Tentu saja tidak serta merta ini bisa terjadi, harus ada sosialisasi kepada keluarga dan orang tua ini pendidikan pertama ada di dalam keluarga," katanya.
KemenPPPA menekankan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi bagi anak untuk mencegah terjadinya perkawinan anak sehingga mendorong pendidikan kesehatan reproduksi masuk ke dalam kurikulum pendidikan.
Perkawinan anak menjadi ancaman besar bagi anak-anak Indonesia, karena juga berdampak pada ancaman kesehatan reproduksi perempuan, terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dan putus sekolah.
Dampak lainnya kematian ibu hamil dan melahirkan, angka kematian bayi, meningkatnya kasus stunting, bahkan memperbesar peluang terjadinya kemiskinan antar-generasi.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...