Organisasi HAM Desak China Bebaskan Aktivis yang Hilang
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Human Rights Watch mendesak China agar membebaskan seorang aktivis yang dihilangkan dengan paksa ketika berusaha berpartisipasi dalam peninjauan PBB terkait prestasi hak azasi Beijing. Cao Shunli, seperti diberitakan VOA, menghilang sejak 14 September. Media melaporkan aktivis perempuan itu diinterogasi dan ditahan di bandara Beijing. Ia adalah salah seorang dari aktivis China yang dicekal terbang ke Jenewa, Swiss, untuk menghadiri lokakarya internasional tentang hak asasi manusia.
Para aktivis itu sedang berusaha membantu pemerintah merancang laporan resmi kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Badan yang berkantor pusat di Jenewa itu sedang mengadakan Peninjauan Berkala Universal atas rekaman hak azasi China, sebagaimana dilakukan di setiap negara setiap empat tahun.
Menurut peraturan dewan itu, negara-negara didorong untuk mengizinkan partisipasi umum dalam merancang laporan. Beijing berargumentasi pihaknya telah memenuhi kewajiban tersebut dengan mengusahakan dukungan umum yang luas pada situs internet kementerian luar negerinya.
Tetapi, Human Rights Watch mengatakan penindasan sistematis China terhadap para aktivis yang berusaha berpartisipasi dalam peninjauan hak asasi manusia itu merupakan pelanggaran peraturan dan merongrong integritas proses peninjauan hak azasi PBB.
Sejak Februari tahun ini, Beijing dilaporkan menahan sedikitnya 56 aktivis, meningkatkan kontrol media sosial, aktivitas publik, dan penyiaran opini melalui daring.
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...