Organisasi Yahudi Kecam Indonesia karena Tolak Visa Atlet Israel
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Keputusan pemerintah Indonesia untuk menolak permohonan visa pemain bulutangkis Israel yang ingin bertanding di Kejuaraan Dunia di Indonesia memicu kemarahan di kalangan organisasi Yahudi.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh World Jewish Congress yang berbasis di Jenewa, pemerintah Indonesia dituduh "secara tidak adil mencampur-adukkan politik dan olahraga" dengan menolak visa untuk Misha Zilberman, pemain bulutangkis yang berharap berlaga di Kejuaraan Bulutangkis Dunia di Jakarta minggu depan.
"Keputusan untuk melarang pemain Israel dari kompetisi olahraga internasional tidak dapat dibiarkan, dan saya mendorong Indonesia untuk memungkinkan Misha Zilberman untuk bersaing di kejuaraan ini," kata CEO WJC Robert Singer, sebagaimana dilansir oleh The Jerusalem Post, Sabtu, 8 Agustus 2015.
"Mari kita perjelas hal ini: Di sini kita menemukan lagi upaya terang-terangan untuk mencampur-adukkan politik dan olahraga, dan untuk mengucilkan atlet Israel dari kompetisi internasional. Jika keputusan ini ditegakkan, itu akan merugikan posisi Indonesia di dunia, dan itu akan meningkatkan pertanyaan apakah ini adalah tempat yang tepat untuk mengadakan acara bergengsi tersebut. "
Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
Zilberman, pebulutangkis berusia 26 tahun, yang mewakili Israel di Olimpiade London 2012, menghabiskan beberapa minggu terakhir berlatih di Singapura sambil menunggu permintaan visanya disetujui.
Namun, meskipun pengajuan aplikasinya sudah dilakukan enam bulan yang lalu, permohonan Zilberman ditolak berkali-kali.
Komite Olimpiade Israel masih berusaha untuk menemukan solusi, tapi kejuaraan itu sendiri sudah akan dimulai pada hari Senin ini.
Baca Juga:
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...