Otoritas Palestina: UNRWA Butuhkan Dukungan Dana Maksimal, Bukan Pengurangan
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM-Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, membutuhkan “dukungan maksimal,” kata Otoritas Palestina pada hari Sabtu (27/1), setelah negara-negara donor menangguhkan pendanaan menyusul tuduhan Israel bahwa beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.
“Kami membutuhkan dukungan maksimal untuk organisasi internasional ini dan tidak menghentikan dukungan dan bantuan terhadapnya,” kata Menteri Urusan Sipil Otoritas Palestina, Hussein Al-Sheikh, di X, sebelumnya Twitter.
Kementerian luar negeri Palestina juga mengkritik apa yang mereka gambarkan sebagai kampanye Israel melawan UNRWA, dan kelompok militan Hamas mengutuk pemutusan kontrak karyawan “berdasarkan informasi yang diperoleh dari musuh Zionis.”
Hussein al-Sheikh, kepala badan politik payung Palestina, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan pemotongan dukungan membawa risiko politik dan bantuan yang besar. “Kami menyerukan kepada negara-negara yang mengumumkan penghentian dukungan mereka terhadap UNRWA untuk segera membatalkan keputusan mereka,” katanya pada X.
UNRWA mengatakan pada hari Jumat (26/1) bahwa pihaknya telah memecat beberapa pegawai yang dituduh Israel terlibat dalam serangan 7 Oktober.
Beberapa negara, termasuk Australia dan Italia, juga telah mengumumkan langkah serupa.
Kepala badan tersebut, Philippe Lazzarini, telah berjanji untuk “bertanggung jawab, termasuk melalui penuntutan pidana” setiap pegawai UNRWA yang ditemukan terlibat dalam “aksi teror.”
Sekjen PBB, Antonio Guterres, telah berjanji untuk melakukan “kajian independen yang mendesak dan komprehensif terhadap UNRWA.” (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...