Otoritas Sang Pencipta

SATUHARAPAN.COM – Pada  ibadah penghiburan atas berpulangnya ayah teman saya, perwakilan keluarga menyampaikan ucapan terima kasih dan menceritakan bagaimana pergumulan keluarga karena ayah mereka sakit selama sembilan tahun.  Sebagian mengatakan biarlah sang ayah cepat dipanggil Tuhan karena tidak tega melihat penderitaannya. Tetapi, sebagian mengatakan bahwa Sang Ayah harus sembuh dan pulih seperti sedia kala.  Namun, otoritas Tuhanlah yang terjadi, bukan rencana manusia.

Melihat bagaimana Sang Ibu setia mendampingi ayah mereka, dalam perjamuan kudus rumah dikatakan bahwa Allah mengasihi mereka.  Sang Ibu pun bertanya, ”Apa benar Tuhan mengasihi saya, saya pikir Tuhan sudah tidak mengasihi saya.”

Otoritas Tuhan tidak dapat ditawar.  Beberapa bulan lalu dalam ibadah minggu di gereja, seorang pendeta mengajak kami untuk mendukung LAI (Lembaga Alkitab Indonesia), dengan semangat dia mendeskripsikan apa saja yang dapat dilakukan untuk menyebarkan berita keselamatan.  Namun beberapa hari lalu, ada berita duka bahwa istri pendeta tersebut meninggal dunia, tertabrak metromini. Isteri pendeta tersebut, yang berencana hanya keluar rumah sebentar, tidak kembali lagi, sampai keluarga menemukannya di sebuah rumah sakit sebagai jenazah.

Kasih seperti apakah yang Tuhan tunjukkan melalui keluarga mereka? Bagaimana orang-orang yang baik, mendedikasikan hidupnya untuk Tuhan, ternyata juga tak luput dari kedukaan mendalam?  Apakah ini yang disebut Kasih Tuhan?

Seorang rekan mengatakan, ada hal-hal yang tetap jadi misteri kehidupan. Kita mungkin tidak akan pernah dapat memahaminya. Bagaimana mungkin manusia dapat mengerti jalan pikiran Yang Maha Kuasa? Namun demikian, di tengah-tengah badai kehidupan pasti ada jalan kelegaan untuk semuanya, walau kita tidak mengetahui kapan dan bagaimana. 

Bagaikan penjunan membentuk gerabah, bagaikan tangan yang merenda, itulah hidup kita di tangan Pencipta.

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com